Selamat malam teman-teman. Sebelum tidur alangkah baiknya kita meminta maaf kepada diri kita atas hari yang telah kita lalui ini.
Jangan lupa sambil dengerin playlist yang aku putar ya.
Jangan lupa vote dan komen.
Happy Reading
**
Setengah jam kemudian, mereka sampai di depan Setengah jam berselang, mereka tiba di depan rumah Azura. Setelah memarkir mobil, mereka turun dan masuk ke dalam.
“Udah lama?” tanya Alena kepada Aureen.
“Enggak, baru aja sampai kok,” jawab Aureen dengan senyum tipis.
“Zura belum keluar?” tanya Alena lagi.
“Masih dandan, biasalah,” sahut Aureen santai.
“Duduk aja dulu. Si toa pasti lama,” canda Aureen sambil meledek.
"Zura, cepetan dong! Lena sama Resti udah datang," seru Aureen dari ruang tamu.
"IYA, TUNGGUIN!" balas Azura dari balik pintu kamar.
"SEBENTAR LAGI SELESAI, NIH!"
Lima menit kemudian...
Akhirnya, Azura keluar juga. Rambutnya sudah ditata rapi, aroma parfum samar menyertai langkahnya.
“Lama banget sih lo,” sindir Aureen begitu melihatnya.
“Tadi ngapain aja di dalam?” tanya Alena sambil tertawa kecil.
“Maaf ya, guys,” ucap Azura cepat-cepat. “Yuk, langsung jalan.”
Tanpa banyak bicara lagi, mereka menuju mobil masing-masing.
Setibanya di pusat perbelanjaan, mereka langsung menuju bioskop. Antrean belum terlalu ramai.
“Aku beli tiketnya dulu ya,” ujar Aureen.
“Sekalian beli popcorn juga, ya,” timpal Azura.
Aureen dan Alena pun bergerak ke loket tiket, lalu lanjut ke konter camilan. Setelah beres, mereka kembali bergabung dengan Resti dan Azura.
“Tadi aku mau beli minum, tapi nggak boleh bawa masuk,” keluh Alena.
“Nggak apa-apa, yang penting popcorn aman,” jawab Resti.
“Yuk masuk! Filmnya udah mau mulai,” ajak Aureen antusias.
Mereka menyerahkan tiket, lalu memasuki studio. Kursi mereka ada di tengah barisan, cukup strategis.
Mereka memilih menonton film romantis—alasan klasik karena semuanya takut nonton horor. Tapi lucunya, baru beberapa menit film diputar dan muncul adegan mesra, Azura justru menjerit paling kencang, bikin penonton lain melirik heran.
Dua jam berlalu...
Film selesai. Mereka keluar dari studio dengan senyum dan mata yang masih terpesona.

KAMU SEDANG MEMBACA
Alena & Arka
Teen FictionAlena dan Arka, dua remaja yang baru saja memasuki dunia perkuliahan, ternyata sejak lahir sudah dijodohkan oleh orang tua mereka. Meskipun merasa terpaksa dan enggan, mereka tak bisa menghindari kenyataan bahwa takdir mereka sudah ditentukan. Seiri...