Ariana memrengut kesal, obrolannya dengan pak suherman tadi membuatnya sangat malas disekolah.
Dan disinilah Ariana sekarang berada, di depan regu macan yang terdiri dari 10 orang, membantu orang orang yang ada diregu macan mengerjakan kuis tebak tebakan yang diberikan Nisa ketua OSIS di SMA Garuda
"Kerjain tuh tebak tebakan nggak bermutu sampe bener"ucap Ariana kemudian cewek itu menjauh dari gerombolan regu macan
"Ihh, pengen gue cakar mukanya yang songong itu"
"Kenapa nggak lo lakuin"tanya Ariana bersandar pada tembok dibelakangnya. Ternyata pendengaran Ariana sangat tajam padahal jarak Ariana tetap bisa mendengar
Cewek yang tadi berkata ingin mencakar muka Ariana itu langsung gelgelapan dan menunduk karena malu
Tanpa mengucapkan kalimat apapun, Ariana keluar dari Aula.
"Lo mau kemana?"sebuah suara itu menghentikan langkah Ariana
Ariana menoleh dan menatap cowok yang merupakan ketua kelasnya itu dengan tatapan tajam
"Kemana aja, bukan urusan lo"jawab Ariana ketus
"Lo nggak bertanggungjawab sih, kalau lo pergi nasib regu lo gimana?"Azriel maju mendekati Ariana kemudian menarik tangan Ariana kembali masuk
"Lepasin!!!" Bentak Ariana
Azriel melepas tangannya dari tangan Ariana kemudian mendekatkan wajahnya ditelinga Ariana
"Pertama, nilai lo yang akan jadi taruhannya. Kedua, peringkat lo bakal turun. Ketiga---"
"Stop"potong Ariana
Ariana kembali mengingat ucapanya dengan pak suherman tadi
"Ariana bapak mohon kamu mau bantuin anggota OSIS, kasihan mereka personilnya kurang" ucap pak suherman membujuk
"pak saya bukan anggota OSIS"tolak Ariana
"Iya bapak tau, tapi apa salanya kamu membantu"
"kenapa harus saya sih pak?masih banyak siswa lain yang mau bantu"Ariana masih kukuh menolak
"karena saya percaya sama kamu, kamu peringkat pertama di kelas, dan kamu juga siswa yang cerdas"ucap pak suherman
"Itu bukan alasan bapak, saya tidak mau"
"Ariana kamu tau kan Bapak adalah wali kelas kamu, jika kamu tidak mau nilai kamu yang akan jadi taruhannya, peringkat kamu akan turun dan beasiswa kamu akan berhenti"
"Bapak ngancem saya?"tanya Ariana
"Tidak, tapi itu konsekuensinya"ucap pak suherman sebelum pergi
Ariana benar-benar merasa jengkel hari ini, tanpa mengucap kata apapun Ariana kembali masuk ke Aula meninggalkan Azriel yang sedang tersenyum puas
•••Sekolah baru saja selesai 15 menit yang lalu, kini semua siswa sudah berada dikamar asramanya masing masing, kecuali anggota OSIS dan anggota baru
Ariana sedang berada di ruang santai asrama Aneyla sambil memainkan ponselnya, Ariana sengaja kabur dari acara MOS ketika anggota OSIS sedang membacakan letak kamar asrama yang akan ditempati oleh siswa baru
"Udah cepetan, keburu Mr.S lihat"
"Tungguin Goblok"
"Kelamaan Lo"
Samar-samar Ariana mendengar percakapan dua cowok yang sedang kabur secara diam-diam. Ariana tersenyum kemudian mulai berjalan menuju sumber suara
KAMU SEDANG MEMBACA
started with kis candy
Teen Fiction"Realita dan halusinasi bukan tentang mayoritas dan minoritas. Hanya karena mereka semua berkata kau sakit, bukan berarti kau sungguhan sakit. kau tentukan hidupmu sendiri."Lupa akan realita yang menyakitkan:)