02⌛

2 0 0
                                    

Happy reading ✨

•••••••••

Canggung dan hening mungkin kata tersebut yang dapat menggambarkan situasi mereka saat ini. Perubahan suasana yang mereka ciptakan mungkin akan terasa oleh orang yang berada di sekitar mereka.

Tak ada yang bergeming dari tempat mereka masing-masing hanya diam saling menatap satu sama lain. Jika dilihat dari mata mereka, ada sekilas perasaan rindu yang mendalam, tapi mereka tahan.

"terimaksih...senang bertemu denganmu lagi...Woozi." Sooyun yang akhirnya bersuara dan langsung meninggalkan Woozi yang masih belum berubah dari posisinya. Ada perasaan ingin menahan Sooyun saat gadis itu ingin pergi, tapi ntah kenapa hatinya menolak untuk melakukannya dan memilih diam.

Hanya melihat punggung gadis itu semakin menjauh dari jangkauan matanya hingga menghilang di antara rak-rak buku. "senang bertemu denganmu lagi....Ai." ucapnya lirih dengan rasa penuh rindu yang tercampur dengan kesedihan.

Rindu, itu satu kata yang mengekspresikan rasa dihati Woozi saat ini. Tapi sayangnya rasa itu tidak bisa disampaikan pada gadis tersebut. Ingin rasanya ia mengulang hari dimana ia bersama gadis yang ia rindukan itu dan memperbaiki jalan cerita mereka agar tidak seperti saat ini.

•••⌛°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Aku bertemu dengannya kemarin" ucap seorang gadis yabg membuat temannya yang duduk di depannya hampir menyemburkan minumannya. "Huh? Benarkah? Dimana kalian bertemu? Apa kalian membacarakan sesuatu terkait hubungan kalian mungkin?" tanya Hana bertubi-tubi, karena rasa penasaran pada sahabat di depannya ini yang mengatakan ia bertemu dengan masa lalunya.

"Bisakah kau bertanya satu persatu? Aku bertemu di Gramedia dan saat itu aku kesulitan mengambil buku yang aku mau dan dia menolongku, dan kami tidak membicarakan apapun." ucap Sooyun sedikit malas, Hana tau sahabat di depannya ini sedang bingung dan resah dan juga rindu pada orang di masa lalunya tersebut.

"Aku bahkan bingung tentang masalah kalian, padahal kalian dulu begitu dekat bahkan sampai beda sekolahpun juga masih." ucap Hana, Sooyun hanya diam dan mengaduk-aduk minumannya, tidak berniat membalas perkataan Hana.

"Hei dengar, kalian sudah bersama sejak bangku smp jangan hanya karena masalah itu kalian jadi menjauh, coba bicarakan dengannya baik-baik mungkin ada kesalah pahaman." ucap Hana, "Aku bahkan bingung apa masalah kami hingga membuat kami menjadi seperti ini." ucap Sooyun, tidak ada yang tahu alasan pasti kenapa hubungan mereka menjadi renggang dan semakin renggang.

Mungkin jika orang-orang yang disekitar mereka dari dulu akan merasa aneh jika mereka tiba-tiba memasang jarak satu sama lain. Karena dari dulu mereka selalu bersama bahkan saat sekolah mereka terpisahpun juga seperti itu.

Hana hanya menggelengkan kepalanya pelan dan menghembuskan nafas melihat sahabatnya ini menjadu seperti itu. Dirinya sudah pusing memikirkan kelakuan dari sahabatnya itu dengan orang di masa lalunya.

Bahkan dirinya sampai lupa, kalau sampai saat ini ia memiliki doi yang belum menotis dirinya sedikitpun.

Minggu adalah waktu yang bagus untuk bermalas-malasan untuk orang-orang termasuk Sooyun. Tapi sayangnya ia tidak ada waktu untuk tidur kembali karena ibunya yang mengedor pintu sambil berteriak menyuruhnya untuk bangun. Akhirnya ia terpaksa bangun pagi menjelang siang ini, mungkin kalau ibunya tidak membangunkan bisa sampai siang atau sore.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴛɪᴍᴇ ʟᴏᴏᴘ ;[woozi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang