Tepat kesepuluh kalinya yuju menghela nafasnya hari ini , sebenarnya sudah beberapa hari ini yuju selalu seperti itu , rasanya ada yang sedikit mengusik dipikirannya . Sampai sampai kegiatannya menguntiti jungkook harus terhenti . Bukannya malas atau ia berhenti mengagumi pria itu , tapi semenjak kejadian beberapa hari yang lalu membuat yuju semakin penasaran tentang hubungannya dengan jungkook
Ide cemerlang tiba tiba melintas di otak yuju , segera mungkin ia mengeluarkan ponsel miliknya untuk menghubungi seseorang
.....
Kali ini yuju mengenyampingkan harga dirinya , memelas berharap malaikat dihadapannya mau berbaik hati membantu mengatasi dilemanya selama ini
" Ayolah.... Sekali ini bantu aku "
" Aku bilang aku tidak bisa!! Apa yang kau minta terlalu menyalahi takdir , aku bisa dihukum kalau ketahuan bos besar "
Yuju menghela nafas , sulit sekali membujuk malaikat bertubuh pendek dihadapannya , jujur saja untuk ukuran malaikat memang terbilang pendek . Tidak sesuai ekspetasi
" Ya! Park Jimin! Kau--- " yuju mengigit bibirnya , hampir saja umpatan keluar dari mulutnya
" Mwo?"
Menghela nafas dan memelas memang menjadi andalannya saat ini " Kau memang malaikat terbaik yang aku kenal . Jadi Bantu aku sekali ini saja , aku mohon..."
" Tidak ya tetap saja Tidak , aku tidak mau ambil resiko "
Yuju menunduk setelah mendengar kembali penolakan park jimin yang memang sudah mutlak , tidak ada harapan lagi . Mungkin sudah takdirnya menjadi roh gentayangan dan yuju harus bisa menerima fakta itu
" aku hanya penasaran bagaimana kehidupan masa laluku "
" kau tahukan jadi arwah kebingungan sepertiku ini rasanya tidak enak" lirihnya
" Pergilah... Urusan kita selesai "
Jimin menghela nafasnya , mungkin ini salah satu alasan bos besarnya tidak ingin jimin ikut serta menjadi malaikat , perasaan tidak teganya selalu menjadi pengganggu
" Baiklah... Tapi permintaanmu ini tidak mungkin tidak beresiko , kau tahu itukan "
Yuju mengangguk " aku mengerti . Tapi---"
" Resiko seperti apa yang kau maksud?"
..............
Tok!
Tok!
Tok!
Tubuh ramping itu menggeliat , saat suara gaduh mengganggu indera pendengarannya , matanya mengerjap beberapa kali menyesuaikan penglihatannya terhadap cahaya
" YA! Choi Yuju ! Cepat bangun!!"
Mata yuju terbuka sempurna sekarang , menyadari bahwa dirinya berada ditempat asing sekarang
" Dimana ak---"
" YA! BUKA PINTUNYA!"
Yuju tersentak , terkejut oleh teriakan seorang pria serta ketukan brutal dibalik pintu
Clek....
" YA! KENAPA KAU BARU MEMBUKA PINTUNYA , SETELAH AKU NAIK DARAH HUH!"
" N...ugu?"
Pria itu mendelik mendecih kesal " Jangan bercanda disaat seperti ini ! Cepat kemasi barang barangmu , kita jadi pindah ke kota hari ini "
" APA! "
Pria itu mengernyit , teriakan yuju memang menyakitkan ditelinganya " Jangan banyak berpikir lagi. Cepat kemasi saja ! Aku dan ayah menunggu dibawah "