Layaknya seperti di pagi hari, kamu bagaikan mentari. Yang terus menghangati, dan menyinari sanubari hati.
Dirimu seringkali muncul dalam pikiran, menciptakan buaian kerinduan. Tapi apalah daya, aku hanya bisa mencintaimu dalam aksara, seperti terjebak dalam hutan belantara,
aku bingung, harus melakukan apa?Mencintaimu dalam diam, menyebut namamu dalam sepertiga malam; sepertinya adalah sebuah pilihan.
Tatkala dirimu bercanda tawa dengan laki-laki lain. Disitulah, nestapa yang hadir, merusak batin. Hasrat ingin menyerah juga seringkali lewat seperti angin.
.Kendati, banyak kendala yang menghalangi, rasa cinta padamu tak luput dari hati. Karena Hati ini tak akan pernah tua, pun dengan perasaan yang tak pernah kadaluwarsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suara dalam Aksara
Non-FictionSecara harfiah, ini hanya sebuah kumpulan tulisan yang tak berkesan, maupun memiliki makna. Tulisan ini dibuat ketika saya sedang gabut, dan sepertinya kalian yang baca ini juga lebih gabut hehe . Tinggalkan komentar dan saran, kolom untuk menghujat...