Mataku berkaca-kaca memandang raut wajah mereka yang menaruh harap dan doa kepadaku sembari melambaikan tangan dan mengucap salam perpisahan. Nampak, lambat-laun bayangan mereka semakin menghilang dari sorot pandanganku karena mobil berlaju dengan cepatnya yang membawaku pergi menjauh dari mereka, dan tanpa tersadari air mata ini mulai mengganak deras membasahi wajahku.
Sepanjang perjalanan aku merenung dan bergumam dalam hati yang sedikit hampa.
Namun, bukankah "Life is Chooice?" Dengan berucap Bismillah dan hanya bermodalkan Tekad yang kuat dimana saat itu aku ingin sekali melanjutkan study-ku ke jenjang University namun harus terkendala keadaan financial keluargaku yang tidak sanggup untuk memenuhi keinginanku. Oleh karena itu, aku beranikan diri dan mengambil keputusan untuk pergi merantau keluar kota demi Meraih Cita-Citaku.
Perjalanan ternyata tidaklah mudah ternyata guys, semua realita yang terjadi tidak sesuai ekspaktasi.
Yups, hampir satu bulan aku seperti kehilangan semangat hidup. Kegiatanku saat itu hanya makan, tidur dan bersantai dirumah Paman, selagi menunggu panggilan kerja.
Hari-hariku selama di tanah rantau seperti tak bewarna dan celakanya ternyata keberadaanku dirumahnya saat itu membuatku tidak nyaman.
Sepanjang hari disepersetiga malam aku selalu berdoa semoga Allah SWT memberiku petunjuk kemana langkahku harus berjuang.
Akhirnya tepat di hari ke-28 aku mendapat kabar baik yaitu Paman memberitahuku bahwa besok aku harus ikut dengannya untuk melakukan Test and Interview Kerja di perusahaan tempatnya bekerja.
Alhamdullilah, cahaya terang itu mulai nampak terlihat meskipun ini baru awal dari kisah perjalananku meraih Mimpi.Thanks you guys...
Semoga setelah membaca ada Ilmu yang bisa kalian petik dari untaian kata-kata sederhana ini 🤗🙏#bukanmotivator
#penulispemulaBreak note......
YOU ARE READING
Perjalanan Pejuang Mimpi
Short Story"My journey is my life because life is chooice"