1| angels

23 2 0
                                    

Happy reading!

d'allegra.

"Aw shhh,"

Belle merasakan sensasi panas mengalir di bagian punggung tangan hingga sedikit menyiprat ke kakinya. Ini bukan panas biasa, melainkan panasnya kuah bakso mendidih yang sepertinya baru saja diangkat dari pancinya.

"Ma-maaf kak, saya nggak sengaja. Maaf,"

Cewek di depannya terlihat sangat panik, menunduk dalam sambil mengobrak- abrik isi tasnya guna mencari tisu. Rasanya dia ingin menangis ditempat setelah mengetahui bahwa dia melakukan kesalahan yang sangat besar.

Semua orang melihat ke arahnya dengan tatapan kasian.

"Eh? Nggak papa, aku yang nabrak kamu. Jadi aku yang salah," Bele tersenyum manis sambil melihat cewek di depannya.

Bukan. Bukan dengan karena Belle dia ketakutan. Namun karena dia telah membuat kesalahan besar pada milik Ken Alizeer. Sang Singa yang siap menerkam siapa saja apabila ketenangnnya diusik.

Salah satunya adalah miliknya, Allegra De Belle. Bidadari cantik dengan sifat yang sangat lembut.

"Maaf Kak, aku nggak hati- hati," Kata Kina yang masih saja menunduk tanpa mau melihat ke arah Bella.

"Iya, santai aja,"

Belle dengan sifat lemah lembutnya, tentu saja. Siapa yang tidak menyukai perempuan satu ini? Kecantikan dan sifatnya adalah perpaduan yang sempurna. Hingga nama Allegra De Belle di kenal oleh hampir seluruh kampus. Tak lupa dengan nama Ken Alizeer di sebelahnya.

Tidak hanya di kampus miliknya, namanya pun sudah tersebar luas diluaran sana dengan julukan Malaikat tak bersayap.

"Makanan kamu tumpah, aku ganti ya?" Lihat, bagaimana wanita itu tidak mendapat julukan malaikat tak bersayap dengan sifatnya yang satu ini.

"Eh? Nggak usah kak," Tolak Kina.

"Tapi kamu belum makan kan? Atau mau bareng aku aja?" Belle memberikan pilihan.

"Nggak usah kak, ak-" Kina tiba- tiba berhenti berbicara.

"Ada apa?"

Dia datang!

Suara itu...

Itu adalah suara milik Ken Alizeer. Si singa kejam dengan keburukan yang sudah tidak dapat ditutupi lagi.

Cewek bernama Kina itu menahan nafas melihat sesosok cowok yang berjalan mendekat. Auranya sangat gelap, semua orang yang tadinya sedang berkerubung akhirnya membubarkan diri tanpa mengeluarkan suara.

"Hai? Kok cepet, kelas kamu udahan?" Belle tersenyum manis melihat Ken.

Ken diam.

Cowok itu menatap Belle dan Cewek di depannya lekat. Mencoba membaca situasi yang sedang terjadi. Dia mulai mengerti, tapi Ken ingin memastikan.

"Kenapa?" Suara berat Ken penuh dengan penekanan.

"Mm... ma— maaf Kak, saya—" Kina gemetar saat berbicara. Berhadapan dengan Ken Alizeer memang benar- benar seperti berhadapan dengan seekor singa liar.

"Aku nggak sengaja nabrak dia karena nggak hati- hati," Potong Belle dengan cepat.

Ken melihat punggung tangan Belle yang memerah karena siraman air panas. Belle adalah cewek terceroboh yang penah Ken temui, "Ada yang luka?" Ken bertanya lembut.

"Nggak ada, all good," Belle berusaha meredakan kemarahan dan kecemasan yang sangat terlihat di wajahnya.

"Bad liar," Ken mendengus kasar, menatap tajam pada Belle. Cowok itu bisa melihat telapak tangan Belle yang hampir melepuh.

Paham dengan situasi yang di hadapinnya. Belle langsung menarik tangan Ken. Membawanya pergi sebelum sesuatu buruk terjadi.

"Duluan ya! Sekali lagi maaf," Kata Belle pada Kina sambil melambaikan tangan.

Ken menutup pintu mobilnya, "Ck, nggak usah sosoan, lo nggak sebaik itu,"

Belle diam.

Cowok itu kemudian mengambil P3K di dalam dashboard. Sengaja ia siapkan, karena sangat paham bagaimana cerobohnya cewek di sampingnya ini. Mencari salep untuk luka bakar, kemudian mengolesnya di punggung tangan milik Belle.

"Sekarang ngapain lagi? Ceroboh banget jadi cewek," Kesal Ken.

"Kamu tambah ganteng deh kalo ngomel gini," Belle tersenyum lebar menatap Ken.

"Ga mempan," Ken menatap cewek itu malas. Selesai! Kotak P3K itu dikembalikan ketempat semula oleh Ken.

"Gue mau tidur, ga usah ganggu! Capek liat tingkah lo!" Lanjut Ken.

"Tidur disini?" Belle malah keheranan.

Tanpa menjawab Ken menurunkan sandaran jok, lalu merebahkan diri disana. Melipat tangannya di depan dada dengan mata terpejam. Lelaki itu kelihatan sangat lelah hari ini.

d'allegra.

Sudah dua jam Ken tertidur. Selama itu pula Belle tak henti- hentinya menatap muka tampan Ken yang sedang berkelana di alam mimpinya.

Cacing di perutnya sudah demo minta makan sejak tadi. Belle melupakan sarapan paginya, setelah itu ketika dia ingin makan di kantin juga terhalang karena kejadian kecil tadi.

Dia melihat Ken lagi, tidak ada tanda- tanda cowok itu akan membuka matanya. Belle mengela nafas kecil. Merasa kesal dengan Ken karena tak kunjung bangun.

Akhirnya Belle memutuskan untuk pergi ke supermarket di depan kampusnya. Membuka pintu mobil lalu menutupnya dengan pelan tidak ingin mengganggu tidur Ken.

Jam menunjukan pukul 2 siang. Jalanan terlihat sedikit ramai. Dia menyebrang dengan hati- hati. Lalu masuk ke dalam supermarket itu. Di sambut dengan hawa dingin dari air conditioner.

Mengambil beberapa bungkus roti untuk dirinya dan Ken. Lalu beralih ke lemari pendingin untuk mengambil beberapa minuman yang dia suka.

Belle keluar dari supermarket setelah membayar beberapa belanjaanya. Sungguh dia merasa sangat lapar. Sambil berjalan pelan dia memakan rotinya. Namun mata indah Belle menatap sesosok anak kecil cantik yang dia perkirakan berumur duabelas tahun.

Menyebrang dengan tergesa- gesa dan tidak hati- hati di jalanan yang lumayan ramai ini. Belle melihat sebuah mobil melaju kencang ke arah sang anak.

Cewek itu berlari cepat mendorong tubuh anak itu hingga terpental ke bahu jalan. Tiba- tiba saja dia merasakan tubuhnya terhempas kuat ke atas aspal.

d'allegra.

May, 2020

bdvmoya

Yuhuuu!

Chapter 1 coming!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

D'AllegraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang