7

1K 84 6
                                    

Alesha menjalankan kedua tungkai milik nya untuk memasuki ruangan sang suami. Ruangan yang dominant dengan warna hitam dan sedikit polesan desain klasik. Tipe seorang, Jeon Jungkook. Mata cantik berwarna coklat itu bahkan tidak berhenti menelusuri setiap sudut ruangan sambil berdecak kagum.

"Sedang melihat apa?"Ucap Jungkook melambai-lambaikan tangan ke arah Alesha yang sedang berdiam diri di dekat pintu.

Alesha mengerjap kaget, melihat Jungkook sudah berada di hadapan nya. "T-tidak, aku hanya kagum saja dengan konsep ruangan mu". Jungkook mengangguk kan kepala mengerti mendengar penuturan istri cantik nya.

Jungkook melangkah kan kaki nya menuju meja kerja yang penuh dengan tumpukan kertas di atas nya. "Sini" Jungkook menepuk kedua paha gagah milik nya. Alesha mengernyitkan dahi bingung.

"A-apa?"

Jungkook terkekeh gemas melihat Alesha memasang muka polos seperti itu. "Ingin berdiri terus di situ? Sini, duduk di pangkuan ku, sayang"Ucap Jungkook sedikit frontal.

Alesha tiba-tiba saja merasa wajah nya memanas ketika Jungkook berucap seperti itu. Dengan malu-malu Alesha berjalan ke arah Jungkook dan duduk di pangkuan pria itu.

"Sok-sok an malu, padahal di rumah bringas-aw! Sakit, sayang" Alesha mencubit paha Jungkook hingga sang empu menggeram kesakitan.

"Diem. Malu, Jungkook"Alesha memalingkan wajah nya yang sudah memerah.

"Kenapa malu? Emang bener aku, kamu di rumah agresif"Jungkook mensingkirkan kertas kertas yang berada di meja nya lalu mendudukan tubuh Alesha di situ. Terlalu bahaya untuk nya membiarkan sang istri duduk di kedua paha nya.

Alesha tidak menjawab beralih memeluk-ah tidak lebih tepat nya mengumpatkan diri di dada bidang sang suami karena merasa malu yang dikatakan semua itu benar.

"Oh ya, wanita di depan itu sekretaris kamu?"Tanya Alesha mengalihkan pembicaraan dan kembali duduk di posisi semula.

Jungkook mengangguk. "Iya, memang nya kenapa, hm?".

Alesha mengetuk-ngetukan jari nya di pelipis seperti ingin mengingat sesuatu. "wajah nya seperti tidak asing bagi ku"Ucap Alesha seperti mengingat sesuatu tapi tidak jelas.

"Orang lain, mungkin. Wajah biasa seperti dia banyak orang memiliki nya, sayang".Jungkook terkekeh sambil mengelus pipi Alesha dengan penuh sayang.

Alesha menganggukan kepala sekali. "Ah, mungkin aku salah orang"Ucap Alesha membenarkan.

Jungkook mendekatkan wajah nya ke arah bibir Alesha. Mencuri kecupan di bibir sang empu yang langsung memekik kaget.

"Jeon, tidak enak nanti ada yang melihat".Alesha melirik ke arah luar takut kalau ada yang melihat mereka seperti waktu di rumah sakit kemarin. Malu sekali sungguh.

"memang nya kenapa? Toh, kamu istri ku"Balas Jungkook dengan santai nya.

"Bukan be-

Belum sempat Alesha melanjutkan ucapan nya Jungkook menyumpal bibir nya dengan ciuman singkat lagi. Niat ingin menggerakan bibir nya tiba-tiba ada suara ketukan pintu. Membuat Alesha langsung turun dari meja dan merapihkan dress nya yang sedikit berantakan.

"Masuk"ucap Jungkook dengan nada dingin nya dan merutuk dalam hati siapa yang datang saat ini.

Alice sang sekretaris Jungkook masuk membawa berkas di tangan nya. "Ini ada berkas yang harus bapak tanda tangani sekarang"Ujar Alice yang dengan sengaja membungkukan badan nya, hingga belahan dada milik sang sekretaris kelihatan. dengan cepat Alesha menutup mata Jungkook."Kenapa mata ku di tutup, sayang" ucap Jungkook yang kesusahan melihat untuk tanda tangan.

"Tanda tangan aja seperti ini" Alesha masih kekeuh dengan tangan menutupi mata Jungkook.

"Hei, mana bisa begitu. Tidak kelihatan kertas nya, Jeon Alesha"

"Aku arah kan" final Alesha. Alesha mengarahkan dimana saja tempat yang harus di tanda tangani dan Jungkook menurut mengikuti arahan Alesha.

Setelah selesai Alesha menyerahkan berkas itu kasar. "Sudah kan, ya sudah sana kau keluar!"Lanjut Alesha dengan nada mengusir.

"Kalau begitu saya pamit dulu, sajangnim"pamit Alice undur diri dan keluar ruangan.

Alesha membuka mata Jungkook lalu mendesis kesal, wah apa-apaan sekretaris suami nya itu. Ketara sekali ingin menggoda Jungkook dengan rok dan pakaian sexy seperti itu. Diri nya lebih cantik dan sexy di banding kan dia.

"Gak mau tau, ganti sekretaris mu!"

"loh, memang nya kenapa? Dia cukup baik mengerjakan tugas nya"
Jungkook menatap heran sang istri yang masih mendesis kesal.

"Kalau kamu sayang aku, cari sekretaris cowok jangan dia. Entah kenapa aku mempunyai firasat buruk ketika melihat nya". Alesha melipat kedua tangan nya di depan perut dan menyalang galak ke arah Jungkook."Aku tidak suka melihat nya, Jungkook. Dia melihat ku sinis tadi"rengek Alesha.

"Ya, ya. Nanti aku bilang ke Seokjin, Hyeong. Untuk mencarikan sekretaris cowok baru"Jungkook menarik pinggang sang istri sampai tidak ada lagi jarak di antara mereka.

Alesha tersenyum. "oh ya,hampir lupa. Aku ke sini membawakan mu bekal"Alesha mengambil paper bag di atas meja dan mengeluarkan tempat makan yang berisi ayam goreng kesukaan Jungkook itu.

"Wah! gomawo, istri ku yang cantik" Jungkook mengambil satu ayam dan memakan nya.

"Tadi, Sevlin mengatakan sesuatu pada ku,Oppa"Ujar Alesha di sela sela sedang menatap Jungkook memakan ayam nya dengan lahap.

"huh? Mengwatakan apwa?"Tanya Jungkook yang masih mengunyah ayam di dalam mulut nya. Alesha terkekeh melihat kelakuan sang suami,benar benar seperti bayi.

"Telan dulu, Oppa"Ucap Alesha mengingatkan.

"Aku di tawarkan untuk menjadi model brand ternama, apa aku boleh menerima nya?"lanjut Alesha bertanya sedikit takut kalau tidak diperbolehkan.

Jungkook menelan ayam nya terus berucap. "Terima saja, aku tidak melarang mu"

Alesha memekik senang lalu memeluk Jungkook sayang. "Gomawo, kau yang terbaik!"

Jungkook tersenyum bahagia dan bersyukur pada tuhan.









Tbc.

Ya maap kan aku baru update hehe

Jangan lupa vote dan komen oke

Jangan lupa vote dan komen oke

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Salam shakoo(๑・ω-)~♥"

𝑳𝑨 𝑫𝑬𝑺𝑻𝑰𝑵 [𝑱𝑱𝑲] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang