☾ 𝙏𝙝𝙚.𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 ☽ [𝗡𝗼𝗠𝗶𝗻] ✔

#9

Yey ! :) Arie update lagi !!
Buat mengisi waktu dan menghibur kalian semuanya...

VotMent napa !!!
+ #StayAtHome aja dulu ya 🤭

Happy.Reading !

Dreamsy Land katanya ?

Jaemin menatap pemandangan sekitarnya yang lumayan unik.

Bunga - bunga berukuran raksasa.
Rumput berwaran coklat muda.
Langit berwarna Violet dan awan - awan yang terbang rendah seakan kita bisa menaikinya.

Jaemin ingat dia pernah bermimpi berada di taman seperti ini waktu kecil, tapi dia tidak pernah menyangka akan berada disini seperti sekarang.

"Dreamsy Land, kau bilang ? Siapa kamu sebenarnya ?"

"Kan sudah saya bilang nama saya Lucas, sang penyelamat"

Hah ?! Penyelamat ?
Tampangmu saja seperti penculik..

Jaemin ingin pingsan saja, dan berharap semuanya adalah mimpi saja.
Mimpi ? Jangan - jangan benar ini adalah mimpi, Jaemin mencubit pipinya sendiri.

"Au !" ternyata tidak.
Ini nyata !

"Jangan menyakiti diri anda sendiri, Ratu.." ujar Lucas. Jaemin mengangkat alisnya bingung.

Ratu ?
Apalagi ini ???

"Aku tidak paham maksudmu.. Aku laki - laki, kenapa dipanggil Ratu ?" tanya Jaemin. Lucas tersenyum lebar.
"Karena itu adalah takdir anda, garis keturunan Ratu berada di anda saat ini..." Jaemin semakin pusing.

"Uh ! Aku bingung sendiri..."
"Kalo begitu mari kita bertemu Sang Pembaca takdir, agar anda percaya" ujar Lucas.

Sang pembaca takdir ?
Siapa lagi itu ...

.

"Uhuk ! Uhuk !! Uhuk !!"
"Tuan muda ...." seseorang masuk, dan membantunya berdiri.

"Apa yang terjadi padaku ?!" gumamnya, ketika melihat tangannya yang berdarah.
"Tuan muda... Duduklah dahulu, akan saya ambilkan air minum" diambilkannya air minum dan diserahkannya kepada Chenle.

Yup ! Itu Chenle.
"Uhuk ! Uhuk !!" batuknya lagi.
"Tuan muda tidak memakai kekuatan Tuan, kan ?!" tanya pelayannya. Chenle menggeleng.

"Apakah terjadi sesuatu ?" tanya Chenle. Pelayan itu mengangguk.
"Portal dunia manusia dengan Dreamsy Land dibuka paksa..."
Chenle terbelalak.

"APA ?! TANPA IZINKU TIDAK ADA YANG BOLEH MEMBUKA PORTAL !!" Chenle berteriak marah.
Dia memegang kepalanya yang sakit.
"Tenanglah Tuan muda.. Kami berusaha menyelidiki sang pembuka portal"

"Bawalah kesini... Para Calon Raja !" titah Chenle pelan.
Pelayan tadi mundur.
"Tentu, Tuan muda"

Chenle memikirkan dua hal sekarang.