Prolog

14 4 0
                                    

Semilir angin menerpa wajah seorang gadis yang sedang duduk di gazebo sambil menengadah keatas langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin menerpa wajah seorang gadis yang sedang duduk di gazebo sambil menengadah keatas langit.

Sendiri berteman sepi dengan kesunyian menyergap hati yang kosong tanpa ada yang pernah peduli segala apa yang terjadi kepada gadis tersebut.

Rembulan, nama yang indah seindah sinar bulan. Memiliki wajah cantik, harta berlimpah tidak menjadi alasan kebahagiaan yang utama. Sinar bulan tak mampu menerangi kehidupannya.

Mempunyai orangtua yang workholic menjadikannya gadis yang tumbuh tanpa kasih sayang keluarga yang lengkap. Kesendiriannya menjadikan pribadi yang anti sosial terlebih kepada teman-teman disekolah. hanya buku yang menjadi teman sehari-harinya, benda mati yang baginya adalah sesuatu yang amat berharga dan mampu menjadi sahabat sekaligus keluarga baginya.

Namun, suatu saat nanti akan ada seseorang yang mampu menghadirkan lengkungan bulan sabit diwajah indahnya, tersenyum tanpa beban.

Siapakah dia? Dia adalah seseorang yang akan melengkapi separuh bulan yang hilang tertutup kabut kelabu. Yang akan menghapus segala jejak air hujan yang ada diwajah cantiknya.

RembulanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang