Ada pepatah yang mengatakan "Tak Kenal Maka Tak Sayang" kata-kata tersebut sudah tidak asing lagi bukan di telinga kita? Baiklah perkenalkan namaku Sayyidah Zulfa Elfihara, kalian bisa memanggilku Zulfa. Sekarang aku menduduki bangku di kelas sebelas di salah satu sekolah milik pesantren yang sudah aku tempati selama satu tahun terakhir. Aku anak pertama dari dua bersaudara. Ayahku bernama Zaki, sedangkan bundaku bernama Zakiyah. Aku memiliki adik perempuan yang bernama Azkiyah Kamilah. Keluargaku bisa disebut keluarga tingkat menengah dari segi ekonomi. Ayahku berprofesi sebagai seorang guru honorer di salah satu sekolah dasar negeri. Di samping itu, ia juga menjadi seorang guru ngaji di musholah desa tempat kami tinggal. Sedangkan ibuku, dia seorang ibu rumah tangga yang amanah. Dan adikku yang manis itu, dia masih menduduki bangku sekolah dasar, tahun depan ia akan keluar dari masa putih merahnya itu.
Di pesantren yang aku tinggali ini, aku memiliki seorang sahabat yang sangat dekat dengan ku, dia orang yang bisa ku percaya selama ini, namanya Fazlah Rahma Hidayah. Aku biasa memanggilnya dengan sebutan Fazlah. Aku dan Fazlah tinggal satu kamar di pondok. Selain Fazlah, ada juga Nanda Mumtaz Halqi, Alya Zahirah, dan Ulfi Azizah yang tinggal satu kamar dengan ku. Mereka juga orang yang sangat baik.
Memang, semua santri di sini bersikap baik kepadaku, yah terkecuali Layla and The Gengs. Banyak yang mengatakannya pada ku bahwa Layla membenci ku karena aku siswa yang pandai baik di sekolah maupun di pondok. Tahun lalu aku mendapat gelar sebagai santri terbaik di pondok pesantren dan mendapat peringkat pertama dua semester berturut-turut baik di sekolah madrasah maupun di sekolah formal.
Sebelum aku datang dan mondok di sini, Laylalah yang menerima penghargaan sebagai santri terbaik, dan selalu mendapat peringkat pertama. Tapi setelah aku datang, semuanya berubah. Aku juga tak tau akan berdampak seperti ini. Aku hanya menjalankan prosedur yang sudah diterapkan oleh pondok dan aku juga menjalankan tugasku sebagai seorang siswi. Dan untuk penghargaan itu? Aku tak menyangka bahwa akulah yang mendapatkan gelar tersebut. Itulah sebabnya Layla begitu membenciku...
Huftt.. Dan dari sinilah lika liku kehidupan ku di pondok dimulai. Mulai dari Layla yang membenciku dengan alasan yang klasik, dan tentang dia yang tiba-tiba datang pada ku dan menyatakan cintanya padaku secara langsung. Cinta?? Satu kata yang tak pernah aku bayangkan sebelumnya. Jika kamu ingin tau kisah ku selanjutnya kamu bisa tambahkan cerita ini di perpusatakaan pribadi kamu...😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir Cinta Sayyidah
Teen FictionPernah terlintas dalam pikiranku jika kelak aku menemukan seorang pria yang aku puja kemudian kita sama-sama saling mencinta, ku pikir kita akan hidup bahagia selamanya. Namun ternyata aku salah, meski kita saling mencintai pun selalu ada duka diant...