Satu

25 4 0
                                    

Assalamu'alaikum,good readers..
Comeback setelah lama Hiatus ya..maap 🙏
Cuma mau kasih tahu
-nggak bisa janji jadwal up teratur
-cover dsb menyusul yaa
-tandai typo please..
.
.
Jangan lupa baca Quran

_---------------_--------------------_

Aku berjalan cepat meninggalkan parkiran sekolah. Ya, Sekolah Menengah Atas. Akhirnya,aku sekolah di negeri setelah 9 tahun homeschooling.

Namaku Fantria Filisthin,panggil saja aku Fatin.

Segera aku bergabung dengan siswa lain yang sudah berkerumun di lapangan.

Aku perempuan,hobi mengamati semua hal. Bagiku,manusia adalah buku dengan halaman terbuka lebar untuk dibaca,meski tak sedikit dari mereka harus diperdalam catatan hidupnya. Seperti itulah.

"Hai," sapaku entah pada siapa.
Ada seorang siswi yang tersenyum ke arahku. Ku dekati ia,

"Fatin,kamu?"

"Arrum. Double R,"
Aku mengangguk angguk.

"Rumahnya dimana?" Ganti ia yang bertanya,
"Perumahan deket taman kota,"
Ia mengernyit,"mana tuh,"
Aku menggaruk kepala,masa iya kuberi detail alamat rumahku?

"Emm.. tau simpang kota?"
Dia mengangguk,
"Nah..toko buku yang terkenal?"
Dia mengangguk lagi
"Depannya ada jalan,habis tu ada taman. Perumahanku ada di seberang taman itu,"
"Oalah..ngomong dong,"
Aku manyun saja.
"Jauh dong," komentarnya
"Emm..ya paling bentar 15 menit.."

Terdengar speaker yang dipegang kakak kakak OSIS. Memberi pengumuman,yaa seperti itulah. Aku tak terlalu peduli,hanya mengiyakan tanpa banyak tanya. Dan,acara Masa Orientasi Sekolah, berlanjut sampai 4 hari ke depan.

@-@

Ku seruput pelan,susu uht rasa plain. For your information,aku suka banget minum susu. Ku alihkan pandangan ketika laptopku berkedip.
Ada postingan baru disalah satu blog yang ku ikuti

Kita tidak bisa menilai manusia hanya dari ucapannya
Seperti kamu tak bisa menilai ku hanya dari tulisanku.
Sebenarnya,untuk mengikuti penilaian manusia terhadap kita itu tinggi.
Dan sayangnya,para insan di bumi,memilih untuk mencari kebahagiaan..dengan cara menyedihkan.
Mengikuti standar sosial masyarakat,
Mengenakan pakaian trend yang pasti berubah ubah
Menunjukkan foto terbaik untuk diunggah di media sosial.
Mencari kesempurnaan dengan banyaknya love yang diterbangkan.
Kamu,jangan..
Cukup jadi hamba,dengan segala penilaian yang tergantung pada Allah.
Percayalah,itu lebih sederhana.

Aku mengangguk setuju.

"Fatin!!"

Aku terlonjak,segera membuka pintu,
"Iyaa Ibuku??!"
Aku berlari menuju ruang makan.

"Kenapa Bu?"

"Eh,nggak papa. Cuman manggil aja..kok tumben nggak persiapan kajian di masjid??"

Aku menepuk jidat,"lupa Bu..ya udah,aku persiapan dulu ya.."

"Nanti bawa kue yang di ruang tamu itu ya,"

Aku mengangguk. Lantas berlari ke kamar. Laptopku berkedip lagi,nanti saja yaa.. batinku.

@-@
Aku berjalan pulang sambil membuka room chat di grup baru kelas.

"Kok tumben tadi telat,Fat?"

"He'em. Lupa,kalo ada kajian. Untung ibu ingetin,"

"Kamu satu sekolah sama Fathur dong?"

"Bentar..bentar.. bentar ya Mei.." ucapku sambil berhenti,dan mengetikkan pesan. Ku masukkan ponsel ke Hoodie bag.

"Kamu tanya apa tadi?"

Meira mengulangi pertanyaannya,"kamu satu sekolah sama Fathur?"

"Fathur? Saha?"

"Hah?!" Gantian Mei yang bingung

"Ih,, Fathur siapa?"

"Ya Allah,Fat..ketua kajian kita,"

"Ih,nggak kenal aku mah.."

"Rabbi Zidni ilman nafian.."

"Amin.." pasti setelah ini,Mei mengomel.

"Anaknya ketua RT,nggak kenal kamu?"

Aku ber-oh.
"Tau..Ibu suka banget nanyain dia,"

Mei mencolekku,"ati-ati,"
"Bukan buat aku..Kak Mecca kan ada? Kak Madina juga,"

"Enggak mungkinlah,ketuaan..cocoknya sama kamu,"

Aku menatap Mei kesal.
"Sama kamu aja,kenapa sih?"

"Nggak mau," Mei menjulurkan lidah.

"Eh..dia satu sekolah sama aku?"

"Iya,kelas 3 SMA,"

"Kok kamu tahu?

"Hello Fatin..aku tetangga sebelah rumahnya. Mama aku hobi ngobrol yaa kalo setiap beli sayur,"

Aku menjentikkan jari
"Nah,sama kamu lebih cocok.."

Aku tertawa. Menyudahi percakapan unfaedah ini. Meira memukul lenganku keras
"Ishh. Sakit! Beliin batagor nggak!"

"Ih, nodong,"

"Bengkak nih Mei,ntar.."

"Trus,hubungannya sama batagor apa?"

"Yaa,biar nggak bengkak,"

Meira tertawa,"ngakak sumpah.."

"gih,sono ngakak sepuasnya. Awas,hati mengeras. Inget kajian tadi,"

Mei memegang perutnya,"yuk ah, beli batagor. 5 ribu aja ya,"

"Nah,gitulah.."

Saat mendekat ke stand batagor,Mei menyikutku,lalu membisik
"Ada Mas Fathur,"

Aku melihat ke arah Fathur dan temannya. Mereka melihat ke arahku,

"Naon atuh,lihat lihat?"

Mas Fathur menggeleng,temannya berkomentar,
"Galak,"

Mei malah mencubit lenganku pelan,

"Ini juga,cubit cubit. Hobi banget ih,"kataku

Ah,aku lupa memberi tahu. Aku perempuan penuh keberanian.

-------------------------------------------------------

Tentang Bumi dan ManusianyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang