02

48 14 2
                                    

Jangan lupa pencet bintang dulu sebelum baca yaaa, sekaligus komen di tiap paragraf biar aku semangat update :cc

Siapa yang nungguin Gavin update, cung tangannyaaa????

Aku minta tolong untuk promosiin cerita ini di social media kalian yaa, biar banyak yang baca cerita ini hehehe

Terimakasih yaa bantuannya 💐

Oke deh yuk jangan lama-lama, kalian udah ditunggu Gavin untuk menyelami cerita dia lho xixixixi.


Happy Reading semuanyaa!!


***

Pagi itu, di mading SMA BHAYANGKARA foto seorang gadis yang berada di dalam markas D'Falco, membuat ricuh seisi sekolah. Salma Anindhita, gadis itu menjadi terkenal dalam sekejap. Fotonya yang terlihat seperti sedang berciuman dengan ketua D'Falco itu sudah menyebar luas kemana-mana. Salma melepas fotonya yang menempel di mading lantas merobeknya dan membuangnya ketempat sampah. Segala cibiran dan umpatan dari siswa-siswi SMA BHAYANGKARA sudah ia dapatkan sedari tadi. Salma berjalan pelan seraya menyeka air matanya yang sudah menetes saat ia merobek fotonya tadi. Salma memasuki kelasnya lalu duduk di bangkunya. Tepat di sampingnya, sudah ada Shaveena yang memberikan sebuah sapu tangan biru untuk Salma dan menarik tubuh sahabatnya yang tengah menangis.

"Aku harus apa, Shav? Orang-orang bilang aku pelakor, genit, gak tau diri. Padahal foto itu gak seperti yang sebenarnya." ucap Salma seraya melepaskan pelukannya.

"Gapapa, Sal. Gue percaya kok, lagian emang abang laknat gue itu aja suka nakutin orang."

"Aku gak mau berurusan sama kakak kamu, Shav."

"Tapi gue gak yakin kalo Abang gue mau lepasin lo, Sal. Gue tau banget Abang gue, dia pasti tertarik deh sama lo."

Salma berdecak kesal. "Abang kamu itu serem, Shav. Bahkan kemarin aku hampir mati berdiri cuma gara-gara tatapan dia."

Omong-omong soal Gavin, seharusnya kemarin ia bisa lebih berani menghadapi cowok itu. Namun semua sudah terlanjur. Nasi sudah menjadi bubur. Mau tak mau, ia harus menghadapi kehidupan masa putih abu-abunya dengan lapang dada.

Jujur ia tidak sanggup jika harus pindah sekolah hanya karena masalah ini. Banyak sekali orang-orang diluar sana yang ingin bersekolah di SMA BHAYANGKARA. Ia ingat, betapa kerasnya kedua orang tuanya berusaha menyekolahkan dirinya hingga ia bisa bersekolah disini, bahkan ia ingat betapa gigih dirinya mengejar beasiswa saat SMP agar bisa mendapatkan surat rekomendasi untuk bersekolah disini. Ah, ia takut jika kedua orang tuanya akan kecewa nanti. Gavin Adiaksa, cowok itu sungguh menyebalkan.

***

Bel pulang sekolah sudah berdering sedari tadi, namun Salma belum berniat untuk pulang. Dia masih berada di perpustakaan. Gadis itu masih mengerjakan tugas dari bu Ristie di sana. Ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya sambil menghela nafas. Sudah sore, pikirnya. Tidak ingin terlalu lama di sana, akhirnya ia memutuskan untuk pulang. Gadis itu meraih ransel merah mudanya dan berjalan keluar dari perpustakaan. Ia mengerutkan keningnya, ketika melihat Aldara, siswi paling populer di SMA BHAYANGKARA tengah berdiri di dekat tiang penyangga di samping perpustakaan sambil menatapnya tajam.

Tanpa ingin membalas tatapan Aldara, Salma tetap melanjutkan langkahnya. Ia tidak ingin bermasalah dengan gadis itu, toh selama ini, ia juga merasa tidak memiliki masalah dengannya. Aldara Ratu Pramesti. Cantik, namun memiliki sifat bak duri yang tajam, ia bisa menyakiti siapapun yang berani mengganggu ketenangannya.

GAVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang