welcome in my school

7 1 0
                                    

Ini adalah hari Senin, dan semua siswa siswi SMA cakra bersemangat untuk kembali bersekolah. Terkhusus untuk siswa baru, mereka antusias mencari kelas mereka masing masing. Dan berhubung hari senin semua siswa menjalankan upacara bendera.

"Untung ngga terlambat. Huuh" sambil mengelus dadanya Nanda kembali berjalan menelurusi koridor dan mencari ruang kelas yang akan ditempatinya. Semua orang lalu lalang mengurusi urusan mereka masing masing, tapi berkat ketampanan Nanda semua aktivitas menjadi berhenti sejenak mereka menoleh kearahnya. Bahkan kaka kelas yang perempuan mulai tergila gila sejak pertama memandangnya. Dengan tatapan setengah heran Nanda tetap mencari kelasnya

Di atas tertulis kelas X IPA 1
"Oh ini kelas gue." Cakap Nanda dalam hati dan melangkah masuk.

"Oooo, abang Nanda yang tampan dan digemari banyak cewek cewek di SMA Cakra ini datangnya siang sekali abanggg." Goda Bimo yang satu kelas lagi dengan Nanda dan Ando.

"Apa si brisik lu Bim." Sinis Ando

"Dih, biarin Nandanya juga ngga marah, ko lu yang marah si." Bimo lebih sinis bicara daripada Ando.

"Iya, gue ngga marah tapi lu ngga ada pertanyaan yang lain apa Bim? Ini temen baru datang loh, ditanya kenapa kesiangan kek apa apa lu malah nyerocos gajelas." Dengan nada hambar Nanda menjawab pertengkaran mereka.

"Iya iya abangku yang paling ganteng, ngapurane. Duduknya disamping gue ya bang, biar kalo gue mau nyontek gampang. Hahahaha." Tanpa merasa bersalah Bimo bicara seperti itu.

Braaaak
"Woy upacaraaaa!! Malah ngobrol mulu! Cepet bariss!! Murid baru udah songong" Gebragan meja yang menggelegar dan teriakan itu mengejutkan sekaligus membuat mereka terbirit birit menuju lapangan upacara.

--

Setelah 45menit berdiri di lapangan upacara dan mendengarkan pembina upacara memberikan sambutan untuk siswa baru. Semuanya dibubarkan dan dihimbau untuk kembali ke kelas mereka masing masing.

Jam 08.15 AM
"Ini ko bangku dibelakang gue ngga ada yang ngisi ya?" Tanya Nanda

"katanya si masih ada murid yang belum berangkat Nan, gatau dah itu telat apa gimana." Ando yang mendengar pertanyaan Nanda pun mebuka mulut untuk menjawabnya.

"Buseet masih jadi kurid baru aja udah songong ya." Timpal Bimo yang masih terngiang omongan kaka kelas yang mengejutkan tadi pagi.

Hening. Wali kelas merekapun masuk dan mulai mengabsen nama satu persatu meminta mereka maju ke depan untuk mengenalkan diri masing masing. Tiba saatnya Nama Raysa Amanda dipanggil dan tidak ada jawaban sama sekali.

"Raysa Amanda." Tiga kali ibu guru mengulanginya dan tiga kali juga mereka diam tak menjawab. Karena mereka juga bingung siapa Raysa Amanda.
"Kemana dia?" Lanjutnya bertanya

"Mungkin tidak masuk bu, karna bangku di belakang saya juga masih kosong." Dengan spontan Nanda menjawabnya dan menjadikan seisi kelas bergeming.

"Yasudah nanti ibu cari tau." Pasrah bu guru yang tak menemui jawaban memuaskan.
"Hari ini kalian free, tapi bukan berarti kalian keluyuran ngga jelas dan menganggu yang sednag palajaran. Kalian free tapi hanya boleh berada di kelas. Pahamm? Ibu pergi dulu ya." Himbauan yang diberikan sebelum bu guru pergi.

Setelah guru bergi dari kelas, semua siswa mencatat data diri dan dijadikan satu buku. Hanya Raysa Amanda saja yang tidak.

"Sebenarnya siapa si Raysa Amanda?" Dibenak semua siswa kelas X IPA 1 bertanya tanya siapa sebenarnya dia? Kenapa awal masuk sekolah saja tidak hadir? Tapi mereka memilih diam dan memilih bercanda agar menjadi akrab. Nanda, Ando, dan Bimo juga melakukan hal yang sama.
Nanda sebenarnya ingin menanyakan semua itu kepada teman sekelasnya tapi ia urungkan niatnya dan memilih bungkam.

Bel berbunyi, tandanya mereka sekarang bisa pergi keluar kelas dan menuju ke kantin.

"Perhatian semuanya!! Apalagi buat lu lu yang masih jadi murid baru! Welcome in my school!!!!" Kata pembuka yang diungkapkan kepada kak kelas yang berdiri di kursi kantin.

Semuanya diam. Tapi ada yang berbisik dan bertanya, "Lagi apa si itu orang? Sedeng ya?"

"Nanda, Ando, bukanya itu kaka kelas yang tadi pagi marahin kita ya?" Wajah pucat terpancar dari muka Bimo, keringat dingin juga mulai bercucuran. Pasalnya bimo memang takut kepadanya karena kejadian tadi pagi.

"Iya bim, itu yang tadi pagi." Jawab Ando

Braaakkkk! Suara pukulan meja yang keras dihadapan mereka bertiga.
"Eh kalian bertiga. Bisik bisik apa? Gue denger dari sini!" Nada kaka kelas dengan sedikit memaksa mereka untuk menjawabnya.

"Engga ko kak. Kita ngga ngomongin lo." Jawab Nanda dengan enteng dan tanpa rasa takut.

"Yaudah! Gue peringatin ya sama kalian bertiga. Masih jadi murid baru ngga usah songgong! Dan kalian jangan pernah berusaha untuk ndeketin Rasya Amanda yang satu kelas dengan kalian!!" Ancamnya sekalian menghilang dikerumunan kantin.

"Semuanya misterius, termasuk kamu. Raysa Amanda." Batin Nanda. Ia semakin penasaran dan yakin untuk mencari tabu siapa sebenarnya Raysa Amanda

-----

Tunggu part 4nyaa🙌🙌🙌
Keep reading gaeeees 😍
Jangan lupa vote dan komeen okeeeee 😚 💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MilikmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang