"Kamu adalah Kehsya paling beruntung di dunia."
***
"Key, ada Kai tuh. Duh, uwu banget sih kalian."
Kehsya terdiam. Kai ngapain? batinnya.
"Samperin aja sana, kasian tuh."
Kehsya mengangguk, harusnya dia tidak perlu kesini.
"Hai, Kai."
Kaisar tersenyum. Ini terasa salah.
"Hai, boo. Aku ada latihan band hari ini, kamu mau nunggu?"
Sejak kapan ia bergabung dengan band? "Eh, iya. Aku ke perpus nanti."
Kaisar tersenyum, lagi.
"Jangan pulang dulu loh ya, aku nanti mau ajak kamu ke Azluk dulu."
Apa itu Azluk? "Oke, jangan lama-lama ya."
Kaisar melangkahkan kakinya pelan, berbalik menuju kelas-Bahkan setelah dua tahun lamanya bersama, tidak akan menjamin kita tahu segala hal tentangnya.
Karena bagi Kehsya, Kaisar bukan lagi prioritasnya, ketika bagi Kaisar ia adalah segalanya.
***