Law of The Jungle (END)

444 53 2
                                    

"Sayang, sepertinya kita harus melakukan sesuatu."

"Enghh..." Lenguhan Seulgi membangunkan Jimin yang sedang memejamkan mata.

"Ada apa, Sayang?"

"Kau tidak lelah?"

"Tidak, Sayang haha."

"Huft" Seulgi mendengus mendengar ucapan Jimin. Bagaimana tidak, Jimin meminta ciuman dan pelukan sangat lama. Bahkan sudah berlangsung selama satu jam. Tapi, Jimin sama sekali tidak lelah. Padahal, posisi mereka sangat memberatkan Jimin. Seulgi bersandar di dada Jimin dan mereka saling berpelukan.

"Sayang..." Jimin memanggil Seulgi dengan manja sambil mempoutkan bibirnya.

" Jimin memanggil Seulgi dengan manja sambil mempoutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eum... Apa? Bibir mu kenapa?"

"Aish emmhh..."

Karena Seulgi yang tidak paham atau pura-pura tidak paham, Jimin langsung menyambar bibir Seulgi dan melumatnya dengan terburu-buru.

"Engh... Mmmh" Seulgi menepuk dada Jimin menandakan bahwa ciumannya terlalu agresif. Jimin yang paham pun mulai melembutkan ciumannya.

Semakin lembut, Seulgi semakin tidak tahan. Seulgi membalas ciuman Jimin hingga secara tidak sadar tangannya mulai melingkari leher Jimin. Merasakan balasan Seulgi, Jimin mulai menaikkan tempo ciumannya. Tanpa sadar, Jimin sudah berada di atas Seulgi.

"Enghmm... Jim"

"Emmh..."

Mereka sangat menikmati permainannya. Hingga tangan Jimin mulai mencari ujung kaos yang Seulgi gunakan. Baru akan menarik kaos tersebut, Jimin mendengar suara knop pintu. Karena terkejut, Jimin menolehkan kepalanya hingga panggutannya terlepas membuat Seulgi ikut melihat ke arah pandangan Jimin.

Betapa terkejutnya mereka melihat Wendy dan Suga yang mematung di depan pintu. Ekspresi Suga tampak santai namun Wendy membulatkan mata dan mulutnya.

"O-oh, hyung. Sedang apa?"

"Yak! Kau yang sedang apa dengan posisi seperti itu. Kau apakan lagi uri Seulgi." marah Wendy sambil menghampiri mereka dan mendorong Jimin hingga jatuh di sebelah Seulgi.

"Yak! Seul kau diapakan dengan bajingan ini? Kau disakiti lagi? Mana yang sakit? Beri tau aku! Ah, bibir mu bengkak, Seul. Apa yang dia lakukan padamu? Yak! Jimin kau apakan binir Seulgi?" Wendy marah-marah tidak jelas sambil membolak-balik tubuh Seulgi.

"Apa yang kau lakukan Wen? Kau sungguh tidak mengerti? Jimin hanya memberikan kenikmatan pada Seulgi. Tidak ada yang disakiti di sini." jelas Suga. Mereka tidak habis pikir dengan Wendy. Mengapa dia tampak bodoh untuk masalah ini ckck.

"Jimin tidak menyakiti ku,Wen. Aku baik-baik saja." Seulgi menjawab dengan semburat merah di pipinya menandakan bahwa dia malu karena baru saja terciduk.

"Aish, baiklah Seul. Sudah sana kalian pulang, kami akan ada jadwal hari ini."

"Araseo nona Wendy. Sayang, aku pulang yah. Nanti ku kabari. Bye bye."

Love is BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang