Ikhlas Yang Tak Sempurna

Prolog

"Melody."

"Kenapa ma?" jawabku yang sedang belajar untuk mengikuti tes masuk SMA favorit.

Mama meletakkan sebuah amplop coklat di atas meja belajarku. Aku menatap amplop coklat itu dengan bingung.

"Buka aja," suruh mama.

Aku meraih amplop coklat itu dan langsung membukanya, terdapat beberapa kertas yang menyatakan bahwa aku "Melody Finella Regata" telah diterima di SMK Trans Daily dengan jurusan akuntansi. Aku bangkit dari dudukku dan menatap mama dengan lekat. 

"Kamu udah diterima di sekolah itu, mama yang daftarin kamu pakai nilai raport, dan hasilnya kamu diterima di sekolah itu."

"Kenapa mama nggak ngomong sama aku dulu sih, aku kan udah berkali-kali ngomong sama mama kalau aku mau masuk sekolah favorit," ucapku dengan nada cukup tinggi.

"Percuma kalau mama ngomong dulu sama kamu, kamu nggak bakalan setuju kan? Sekarang nggak usah lagi belajar buat tes masuk SMA favorit."

"Ma, aku nggak mau sekolah di sana, aku udah gede ma, aku punya pilihan sendiri buat nentuin hidup aku ke depan."

"Pilihan mama lebih baik daripada pilihan kamu."

"Nggak bisa gitu dong ma, mama tau kan dari dulu aku selalu belajar mati-matian biar aku bisa masuk ke sekolah favorit. Kenapa mama malah daftarin aku ke sekolah yang kayak gitu sih ma." Emosiku sudah tidak bisa dikontrol lagi, air mataku jatuh membasahi pipi.

"Ini demi kebaikanmu. Jangan ngebantah lagi."

Aku menghembuskan nafasku kasar. "Mending mama keluar dari kamarku."

Mama keluar dari kamarku tanpa mengucapkan apa-apa lagi. Aku terduduk di lantai dan kutenggelamkan wajahku di lipatan tanganku. Rasanya sangat sesak, aku menangis sesenggukan, berharap ini semua yang terjadi hanyalah mimpi.

***

Hallo! Akhirnya cerita ini berani aku up di wattpad setelah tersimpan rapi di dalam file selama dua tahun, hihi

Ini masih awal, semoga kalian akan suka dan jatuh cinta sama cerita ini.

Sampai jumpa di part selanjutnya <3