Pandangan pertama

158 42 41
                                    

Kring kring kring kring

Bunyi alarm terus memaksa ku untuk bangun , karna teringat sesuatu hal akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari ranjang ku mesti rasanya sayang sekali

Dengan setengah sadar aku berdiri dan mencoba berjalan dengan perlahan ke kamar mandi , untuk menyelesaikan ritual pagi ku

Setelah selesai dengan cekatan gue menata penampilan gue Serapi dan sesimpel mungkin , karna pagi ini gue mau interview yang entah sudah berapa kali hehe

"Mah...mamahhh." teriak ku

"Ih kamu ini pagi pagi berisik banget sakit kepala mama dengar nya," ucap mama ku dengan nada ingin ngajak ribut

"Hehehe ya maaf ma , maa Vina mau interview lagi ini doain yaa semoga keterima dan bisa kerja bantu mama," ucapku sambil memeluk nya girang

"Iya-iya mama selalu doain kamu , tapi di sosmed,"

"Eh kok gitu tega banget ah males," ucap ku dengan nada kesal , masa iya mama ngedoain di sosmed huh alay banget heran.

"Eh mama tu doa dulu baru ke sosmed biar kayak anak hits gitu,"

Lalu aku hanya melaluinya tanpa berniat membalas ucapannya.

Seketika aku merasa lupa sesuatu ,
Dan dengan cepat aku ngelirik jam dan ternyata udah jam 7 aja padahal interview setengah jam lagi di mulai

"Ah mama karna mama ni Vina telat interview," ucap ku sambil berlari keluar rumah.

Selama perjalan aku hanya berdoa semoga tidak kena marah dan di usir tanpa tega seperti kejadian kemarin kemarin.

Setelah 20 menit perjalanan akhirnya aku sampai di salah satu perusahaan di Jakarta.

"Selamat pagi , permisi " sapa ku sopan

"Iya selamat pagi , apa ada yang perlu ?" Jawabnya dengan manis , uh cantik sekali , batin ku

"Saya mau interview mbak ruangan nya dmn ya ?"

"Ooh interview , disana mbak tinggal belok kiri lurus Nanti mbak bakal ketemu sama orang yang ingin interview seperti mbak"

"Ooh gitu makasih mbak,"

Dengan sedikit berlari aku menuju ruangan tersebut . Huh akhirnya ga telat , batin ku

Lalu aku mengambil tempat duduk dan menunggu untuk dipanggil masuk.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya giliran ku untuk masuk

"Selamat pagi" ucap ku dengan sopan setelah masuk ke ruangan tersebut

"Pagi" ucap nya dengan nada dingin , bahkan membalik kan badan saja rasanya dia tak berniat
"Saya tak ingin lama ucapkan saja apa yang membuat mu memilih perusahaan kami sebagai tempat mu bekerja" ucapnya dengan tegas

"Saya memilih tempat ini karna saya merasa mempunyai kemampuan yang cukup untuk menjadi karyawan disini"

Lucas pov :

Kenapa aku penasaran dengan gadis satu ini

Dengan setengah niat aku merubah arah duduk ku agar lebih mudah bertatap muka , polos dan cukup menarik , Itu lah yang terbesit di kepala ku.

" Maju satu langkah dan perkenalkan diri mu , setelah itu keluar karena saya sudah membaca berkas yang kamu serahkan."

Seperti tak punya beban dan gugup dia maju dengan lantang dan mulai memperkenalkan diri nya.

Alvina pov :

" Maju satu langkah dan perkenalkan diri mu , setelah itu keluar karena saya sudah membaca berkas yang kamu serahkan."

" Saya Alvina putri Wijaya , umur 18 bisa bapak lihat masih muda dan masih cantik belum ada keriput satu pun."

"Cih, perkenalan seperti apa itu ?"

"Ada yang salah pak?" Ucapku dengan sedikit bingung

"Tidak , sekarang kamu keluar."

.
.
.

Huh apa salah ku ? Apa perkenalan ku sangat tidak bagus? Tapi apa yang ku katakan itu benar adanya , dasar CEO gila.

Daripada memikirkan itu mending aku cepat pulang dan segera mandi rasanya sangat lelah.

.
.
.

"Mah...mamahhhh yuhuuuuuu"

"Ntar gue sambit baru tau lu yaa , punya anak ga ada anggun anggun nya heran"

"Tega bener si yaampun maa"

"Udah deh ganggu aja , mending mandi ga sadar apa ya bauk nya udah kemana-mana"

"Iya udah byeee Vina mau mandi , Vina kesel liat mama bukannya di semangati malah di omeli"

----

Aku pun langsung bergegas ke atas dan langsung berlari kecil ke arah kamar mandi , rasa nya mandi adalah jalan satu satunya melepas penat seharian

Setelah membaca ini jangan lupa tinggalkan jejak yaa , aku ga maksa vote tapi kalau ada yang salah kalian boleh komen , see you❤️



TBC......





First love with CEO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang