"Ayah..., Archel gak mau pindah sekolah disana yah, Archel gak mau." Archel Redfisya Ramdha anak tunggal dari keluarga yang cukup bisa dibilang 'Kaya', tetapi Archel tidak peduli akan hal tersebut. Brahma dan Mina adalah nama orangtua Archel yang sangat Archel sayangi.
Namun Archel sedikit terkekang atas keputusan orangtuanya yang akan memindahkan Archel ke sekolah barunya di Bandung.
"tapi sayang ini adalah keputusan terbaik untukmu sayang, karena pekerjaan ayahmu yang harus dipindahkan kesana" bunda Archel pun juga menyetujui atas pemindahan sekolahnya, yang membuat Archel sangat geram atas keputusan ini.
"pokonya Archel gak mau pindah sekolah titik!." Archel mengakhiri percakapan dan segera bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan kedua orang tuanya yang sedang memanggil namanya dari arah ruang keluarga.
Archel menuju kamarnya dan membanting pintu setelah masuk ke kamarnya, Archel menghentak hentakkan kakinya ke lantai setelah itu membanting tubuhnya ke kasur dan berguling guling kesana kemari karena kesal atas keputusan ini.
"gue gak mau pindah sekolah, gue gak mau..."Archel memandangi langit-langit kamarnya dan mengacak rambutnya frustasi. "gue gak mau ninggalin temen-temen gue disini, gue udah nyaman banget jadi sahabatnya Fira"
Archel sangat sedih jika dia meninggalkan satu-satunya sahabat yang Archel sayangi yaitu Fira. "gue harus cerita tentang semua ini ke Fira."
Archel segera bangkit dari kasurnya dan mengambil ponselnya di meja dan segera menelpone sahabatnya.
"halo Chel ada apa?" terdengar suara Fira dari sana
"gue mau curhat banyak sama lo"
"Curhat tentang apa Chel, crita aja" Fira yang penasaran atas apa yang ingin Archel ceritakan.
"ceritanya ketemuan aja yuk di cafe yang biasa kita nongkrong, lo gak sibuk kan?"
"oh gue gak sibuk kok, kapan?"
"entar malem jam 7, bisa kan?"
"oke, gue bisa kok"
"sip, aku tutup telponenya ya."
Archel menutup telponenya kemudian menghempaskan kembali tubuhnya kekasur dan menghapus kasar air matanya yang sempat lolos.
Archel bingung, Archel tidak mau meninggalkan teman lamanya termasuk sahabatnya Fira.
Bagi Archel ini tidak adil, dia takut tidak nyaman dengan sekolah barunya dan takut akan hal-hal yang tidak diinginkan Archel, seperti bully, tidak punga teman, punya musuh dan lain-lain. Archel sangat tidak mau kejadian itu terjadi.
Archel segera bangkit dari tempat tidurnya dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang bau keringat setelah kejadian debat dengan orangtuanya.
Archel belum mandi sejak pagi sampai sore ini.-TBC🌻
Archel Redfisya Ramdha
____________________________________Jangan lupa Vote+Comen-!
KAMU SEDANG MEMBACA
PERCA[On Going]
Teen Fiction[PERCA] "Gantungan kunci yang sangat berharga." [☡] Tahap revisi, diharap mengrefres dulu sebelum membaca! Suka yang Ambyar"? or Badboy Badgril? sini mampir ke story aku :v