Mentari tersenyum samar tertutup awan dan kabut di siang hari. Kertas – kertas berserakan seperti tumpukan cucian. Seorang pemuda usia kisaran 16 tahun tengah sibuk di ruang kerjanya, menatap layar monitor ukuran 15,6 inchi dengan tangan sibuk mengotak – ngatik keyboard. Siswa SMA yang duduk di bangku kelas sepuluh itu, sedang mencari informasi mengenai misteri-misteri dunia yang belum terpecahkkan.
Matanya terus mengamati berbagai pendapat mengenai berbagai misteri dunia. Jarum jam terus berputar dan menimbulkan suara detakan yang terdengar jelas di ruang kerja Leon. Sibuk menelaah berbagai argumen di internet, akhirnya ia memutuskan untuk keluar dan mencari udara segar.
Kakinya ia langkahkan menuju balkon kamar, sayup-sayup terlihat burung-burung berterbangan menuju sarang, angin mulai berhembus menguak rasa dingin. Matanya melihat seorang gadis remaja,mungkin seusianya sedang berjalan santai di tepi trotoar jalan depan rumahnya. Hujan mulai turun, seiring dengan itu, suara guntur bergemuruh memekakan telinga. Namun gadis itu nampak santai di saat semua orang berlarian menghindari hujan.
Matanya masih memandang gadis tersebut, seolah-olah ada tarikan magnet yang begitu kuat. Dilihatnya gadis itu mulai berteduh di sebuah warung yang telah tutup. Merasa bosan, akhirnya pemuda itu memasuki kamar mandi, tubuhnya terasa lengket setelah berkutat di ruang kerja.
Suara hujan masih setia menyirami bumi. Pemuda itu, keluar dari kamar mandi. Rambutnya basah dengan harum shampo, ia mengenakan handuk putih yang dililit menutupi bagian pinggang hingga lututnya. Dilihatnya hari mulai gelap, ia pun berjalan menuju balkon untuk menutup jendela. Langkahnya terhenti, di depan sana, gadis itu masih setia menunggu hujan reda. Tanpa sadar, mata gadis itu menatapnya juga. Gadis tersebut tersenyum, setelah itu ia berjalan melawan hujan tanpa menggunakan payung.
Pemuda yang ditatap itu tersenyum mengingat senyuman gadis tersebut. Ia berbalik setelah menutup jendela, di ambilnya kaos putih polos untuk menutupi tubuh atletisnya. Namun ada sesuatu yang mengganjal hatinya.Tunggu, bagaimana mungkin gadis itu berjalan tanpa terkena tetesan air hujan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Mystikó
FantasyNamanya Leon, usia 17 tahun yang selalu sibuk menggeluti sesuatu yang berbau teknologi. Hari demi hari ia lalui dengan penuh tanda tanya. Namun ada satu hal yang membuatnya berpikir kritis, yaitu tentang dunia ini dan tentang 'MEREKA' yang berhasi...