prolog

64 18 1
                                    


Angin sore menerpa rambut gadis yang duduk di bangku taman kota. Matanya terus memperhatikan lalu lalang kendaraan di jalan raya. Langit mulai di dominasi warna jingga. Burung-burung berterbangan berlomba pulang ke sangkar. Tapi gadis itu tetap duduk dan terus memperhatikan keramaian jalan raya. Matanya mulai sayu. Dia menatap kaki kanannya yang telah di amputasi beberapa tahun silam. Gadis  itu tersenyum sendu.

Dimana Azril? Laki-laki yang berjanji menggendongnya ketika kakinya terluka. Gadis itu menggeleng, mungkin itu sebuah janji konyol. Itu tak akan pernah terjadi. Azril mungkin tak pernah datang. Ia tak akan menemui gadis itu disini. Walaupun gadis itu yakin Azril tidak akan pernah datang, tapi hatinya meminta dirinya tetap setia menunggu Azril disini. Di saat senja di taman kota.

---------------------------------------------
Gimana gimana? Cerita ke tiga Widia?
Warning aku baru kali ini nulis cerita romance :"( maaf kalo kurang jago dan feel nya gak dapet

Jangan lupa taburkan bintang kritik dan sarannya ya

Vote dan coment dari kalian membuat author makin semangat untuk terus update ❣️
---------------------------------------------

Perbaungan
Jumat, 15 Mei 2020

Follow Instagram aku ya
Instagram: widitri_ws

Senja Di Taman kotaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang