• 𝟎𝟖

370 54 4
                                    

Happy Reading

"Terus, terus... Katanya apa lagi?" Tanya Jungwon penasaran cerita gw tentang villa ini.

"Terus katanya di kamar gw suka ada kepala yang nongol di jendela"

"AAA" / "HUWAA" Teriak Ni-ki yang dibales teriakan juga sama Jungwon, gw, Yuna, dan Sunoo paling heboh.

Gw kesel dibuat kaget karena emang kagetan orangnya, apa lagi pas cerita horor. "Diem lo Riki!" Kata gw.

"Oke maaf" Ni-ki coba berhenti ketawa walau senyum-senyum dikit. "Trus lo percaya itu?" Tanya kak Sunghoon.

"iya" kak Sunghoon nahan ketawa, gw kaget banget, 'demi apa sih gw buat dia ketawa, Tapi kenapa? Kan gw gak lagi ngelawak'

"Ih serem terus katanya apa lagi?" Tanya Sunoo, gw ngejelasin apa yang dibilang kak Bomin sama kak Hana, tentang taman deket parkiran, sampe pohon gede ditengah hutan.

Terus Sunoo juga nanya-nanya lagi, apa kamar yang mereka tempatin sekarang juga begitu atau engga, tapi gw gak tau. Kan tournya di sekitar kamar cewe aja.

"Gw gak mau ikut deh nanti malem" ujar Sunoo, "Penakut lo" kata Jungwon.

"Atau kita kabur aja entar malem"

"Gak bakal bisa" kata kak Sunghoon sambil natap gw. "Lagian ngomong di depan dia, kalian kabur juga di seret sama kak Sunghoon" kata Jungwon.

"Ih tapi serem" gw ngeratin jaket.

"Engga ada apa-apa" gw natap kak Sunghoon, "Kaka tau dari mana? Kak Bomin sama kak Hana aja bilang kalo disini tuh ada apa-apanya" protes gw sambil naikin satu alis.

Kak Sunghoon ketawa, padahal itu cuma akal-akalan sekolah aja biar nanti malem seru sama teriakan murid, itulah enaknya punya orang tua yang jadi guru disekolah sendiri.

Ting...

"Aigokamjagia" / "ah shi-" gw kaget gara-gara notif handphone Jungwon, sedangkan Yuna kaget gara-gara gw kaget.

"Gila, gitu aja kaget" kata Ni-ki, gw masih megang dada. Abis terkamjagia-kamjagia.

"Disuruh kumpul coi" Jungwon liat chat dari jay. Mereka bertiga -> Jay, Jake sama Heeseung beda kamar. Kamar mereka lebih kecil soalnya bertiga, kalo kamar Jungwon, Sunoo, Ni-ki, sama kak Sunghoon lebih besar karena berempat.

"Sana keluar" usir Jungwon, "Barengan" bales gw sambil nyengir.

"Keluar sana!" Ulang Jungwon, "emang lu gak ke sana juga?" Tanya Yuna.

"Kita mau ganti baju dulu" kata Ni-ki, mereka berdua jadi patung "O-oke" Yuna langsung narik tangan gw, soalnya gw bengong ngeliatin kak Sunghoon yang lagi nyari hoodienya di tas.

"Yun, menurut lo bisa gak ya gw deketin kak Sunghoon?" Tanya gw pas kita udah keluar dan duduk di depan kamar, "Kalo menurut gw sih bisa gak bisa"

Gw bingung, "Maksudnya apa?"

"Ya, lu tau sendiri kak Sunghoon gak pernah nengok ke cewe manapun dari dulu, dia SMP cuma fokus ke skatingnya, terus SMA fokus sama sekolahnya" gw ngangguk ngerti, bener juga kalo kata Yuna.

"Jangankan adek kelas, temen sekelas yang ngejar dia aja dia tolak mentah-mentah"

"Tunggu, lu tau dari mana?" Gw bingung, "Itu udah lama, lagian juga satu sekolah tau, kudet lu"

'agak nyesel gw nanya'

Cklek...

"Udah?" Jungwon ngangguk, "Tinggal kak sunghoon" jawab dia.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝐂𝐡𝐞𝐫𝐢𝐬𝐡 [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang