13

554 111 2
                                    

"jadi... lo tinggal sendiri ya?" tanya seongmin pada wonyoung.

wonyoung hanya menganggukkan kepalanya.

di sekolah tadi, wonyoung berlari menjauhi seongmin karena malu jika seongmin melihat dirinya menangis.

tapi seongmin malah mengikutinya dan berakhir sampai di rumah yang bisa di bilang cukup besar untuk wonyoung sendiri.

sebenarnya ponsel seongmin terus berdering, tapi entah kenapa seongmin tidak peduli dan dirinya lebih fokus pada beberapa pertanyaan yang ada di pikirannya.

"kenapa ga angkat telepon lo?" wonyoung membuyarkan lamunan seongmin.

"hah? ga penting kok ini." seru seongmin sebelum akhirnya menanyakan wonyoung pertanyaan yang sedari tadi ia ingin tanyakan.

"oh ya, yang tadi mereka bilang soal mama papa lo-"

pertanyaan seongmin sudah lebih dulu di jawab oleh wonyoung dan itu membuat seongmin terkejut bukan main.

"gue yang ngebunuh mereka. dan sekarang gue nyesel banget, min." wonyoung kembali meneteskan air matanya.

seongmin seketika ingin pergi sejauh mungkin, bagaimana tidak? saat ini dirinya sedang berada di rumah seorang pembunuh.

wonyoung sesenggukan, "g-gue kira obat yang mereka makan bakal buat mereka lemah aja. tapi..." tangis wonyoung semakin pecah.

rasa takut seongmin hilang dan dirinya beralih menepuk pundak wonyoung. semua ini terjadi bukan karena disengaja.

"gue memang malu, karena ga ada orang tua. tapi yang lebih memalukan itu gue yang ngebunuh."

"seperti yang lo bilang, gue sebenarnya juga pengen pergi jauh supaya bisa minta maaf sama mereka."

"eh?! ini bukan sepenuhnya salah lo kok, won." seongmin menatap wonyoung setelah tadi bahunya menjadi tumpuan bagi wonyoung.

"lo ngelakuin itu pasti karena sikap ortu lo yang ngeselin, iya ga?"


















FREEDOM ft. SEONGMIN

!

vote and comment juseyo

!

next or nah?

freedom | seongmin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang