Bagi Adrian Sadeva, kehilangan seorang Sabella Revalina merupakan titik kehancuran paling hebat di hidupnya. Melebihi kehancuran ketika orang tuanya bercerai dulu. 10 tahun ia diasuh oleh sang Mama setelah perceraian itu. Ia tak pernah sedikitpun rindu dengan keluarganya yang utuh, karena baginya hidup dengan Mama ataupun keluarga utuh itu sama saja; tak ada yang peduli dengan kehadirannya.
Bagi Cloudy Pelangi, kata 'kehilangan' bukan hal baru dihidupnya. Ia sudah sering melaluinya. Kehilangan ayahnya 8 tahun lalu akibat tsunami membuatnya menjadi seorang gadis yang tegar. Ibunya hilang entah kemana sejak kecil. Audy sama sekali tak pernah merasakan hangatnya kasih seorang ibu. Dan kini, ia hanya tinggal bersama sang tante yang untungnya sangat sayang dengan Audy dan adiknya.
Bagi Alvian Sadeva, kehilangan seorang Mama di usia 6 tahun merupakan kehancuran terbesar di hidup Deva. Mama yang amat sangat dicintainya, dengan tega begitu saja meninggalkannya akibat perceraian kedua orangtuanya. Deva yang diasuh sang Papa memang mendapatkan apapun yang diinginkannya. Kecuali kasih sayang sang Mama. Deva tumbuh sebagai anak yang kalem tapi brutal.
Bagi Arnetta Angel, kehilangan terbesarnya adalah ketika Adrian memiliki seorang pacar; Reva. Ia dulu sangat dekat dengan Adrian, sebelum Bella muncul merebut semuanya & Adrian mulai mengabaikan Netta. Angelpun menyimpan dendam kesumat pada Bella di hatinya.
Bagi Ramaditya Gilang, kehilangan adalah hal asing di hidupnya. Ia tak pernah merasa kehilangan apapun. Ia memiliki keluarga yang utuh, kakak yang pengertian, kesederhanaan hidup. Namun ia tak tahu, kakaknya telah mengalami lebih banyak kehilangan daripada dirinya.
Kehilangan memang menyakitkan.