Best Friend

12 5 0
                                    


"Eh lo gak mau ke kantin?"ucap kaila sambil menyengol ara.

Ia mulai jenuh diperpustaan sekolah ini. Karna sedari tadi ara cuma diam sambil menikmati bukunya.

"Enggak deh, kalau kamu mau kesana gpp, aku disini aja"

"Ya...  ra padahal kan gue pengennya sama loh, lagian nggak bosan apa diperpus mulu dari tadi coba'' omel kaila.

"Kai, kamu kan tau kalau aku disini lagi baca buku, terus kamu juga kan paham kalau aku ke kantin nggak ada uang buat jajan" ucap ara dengan wajah yang terlihat sedih.

Yah kaila tahu kalau ara memang orang nggak punya. Alias miskin, sekolah saja dengan uang tabungannya yang sudah menipis.

Tapi kaila tak pernah memandang ara seperti yang orang-orang lihat. Harta dan rupa, jika dilihat sebagian siswa mungkin aneh karna kaila itu cantik, kaya dan jenius.

Namun siapa yang sangka jiwa tidak membeda-bedakan manusia. Ada pada diri kaila.

Seperti sekarang, ia lebih memilih mempunyai teman yang hatinya baik  dan tak punya harta, dari pada teman yang punya harta tetapi hatinya busuk.

"Woi, kenapa diem. Udah sana, kamu ke kantin aja. Aku disini sendiri juga gpp. Lagian gk ada yang mau culik aku" ara menyadarkan kaila yang sedari tadi cuma diam sambil menatapnya.

"Eh, maaf jadi ngelamun kan gue, ya udah deh ayo ke kantin sekarang" kaila menarik tangan ara agar bangkit.

"Kai, aku kan udah bil-" ara mencoba untuk enggan berdiri, tapi ucapannya terpotong oleh kaila.

"Udah yuk, gue yang bayar"sahut kaila bersemangat.

"Tapi kai"

"Udah deh, tugas lo itu cuma makan sambil temenin gue ya. Kan lo best friend gue. Ya kan..."

Ara pun menganggukan kepalanya. Dan mereka segera bangkit dan menuju ke kantin.

Ia merasa tidak enak hati dengan kaila. Karena ia selalu saja merepotkan gadis itu.

Apalah daya ia harus mau menuruti semua keinginan kaila yang sudah berlebihan dalam menolongnya.

Ia juga sangat beruntung karena telah memiliki sahabat yang baik dan tidak pamrih dalam hal apapun.

---

Di kantin*

Ara dan kaila kini tengah duduk dimeja kantin sambil memakan bakso dan es yang telah dipesannya tadi.

"Eh kaila itu cantik ya"

"Iya, tapi sayang dia temenan sama si udik"

"Si udik siapa?"

"Ih, masak lo gk tau si udik sih... siapa lagi kalau bukan si ara udik"

"Oo iya, udik ma gk pantas ya teman sama orang cantik, kalau jelek ya jelek aja kali, gk usah bawa" orang cantik. Apa itu biar dia kelihatan cantik kali ya.. hahahahhhahh"

Suara bisik" itu terdengar panas ditelinga ara, dan itu sudah bukan untuk pertama kalinya ia di bully seperti ini.

Bahkan setiap hari pun tak akan ada yang absen untuk mengomentari dirinya.

Dari perkara besar sampai hal terkecil pun mereka gosipin. Entah apa faedahnya, ara pun heran dengan para siswa disini.

"Jangan didengerin ya ra, percaya deh sama aku. aku itu temenan sama kamu itu karna kamu beda sama yang lain" ucap kaila meyakinkan ara

"Ya kai, aku udah biasa kok kek gini" ara tau kalau kaila tak pernah memandang status untuk berteman.

Kaila merasa kasihan pada ara. Namun mau gimana lagi, bully ini tak akan berhenti sampai ara..

Kenapa dia baru berpikir ini sekarang. Yah mungkin ini sudah saatnya.

"Ra, aku punya satu ide nih, supaya mereka nggak menghina kamu lagi"ucap kaila bersemangat.

"Apa..?"tanya ara keheranan.

"Gimana kalau aku rubah penampilan kamu, kita ke salon. Kalau dilihat nih kamu itu manis ra, tapi gk pernah dandan makanya gk kelihatan manisnya"

"Gk kai, aku gk mau. Apa guna coba rubah penampilan. Aku udah nyaman kek gini kai, jangan deh"

"Tapi ra, lo tuh har-"

''Gk kai, ini sekolahan bukan tempat pesta. Aku gk mau jadi sorotan nantinya"

Mendengar itu kaila pun sedih karna usulnya tak diterima.Kaila punya ide lagi.

"Yaudah deh, kalau gitu kamu harus janji sama aku"

"Janji apa?"

" sebentar lagi kan udah mau ujian nih, kamu harus mau belajar dirumah aku dan-"

"Kalau itu mah gampang kai, kamu ten-"

"Woi bentar napa, gue belum selesai ngomongnya"

"Heheheh iya mau ngomong apa lagi cantik"

"Kamu harus ikut aku ke suatu tempat dan gk boleh nolak apapun yang aku minta, waktunya sore sebelum promnight"

"Yee masih lama kali promnightnya"

"Janji dulu" ucap kaila sambil memberikan jari kelingkingnya.

"Gk aneh" kan..?" ara mulai was" dengan kaila yang cengar cingir gk jelas ini.

"Iya.... aileen arabelle gibson"

"Ok janji" ucap ara memberikan kelingkingnya pada kaila sembari tersenyum hangat.

"Kringg... kringgg... kringgg"

"Masuk yuk kai, udah bel"

"Yuhuuu"
 

Ara sangat senang sekali bisa berteman baik dengan kaila, jika tidak entah siapa yang mau menjadi temannya.

Akhirnya kantin yang tadi seperti lautan manusia pun sekarang telah sepi. Yh karna Semua siswa sudah berhamburan masuk ke dalam kelasnya masing".





















;)

Terima kasih sobat, sudah menyempatkan membaca cerita aku...

Jangan lupa bintanya yah...;)

Jangan bosen" ya...

Maafin ya kalau emang ada kata" yang salah.

Memang saya baru belajar, jangan dibully kayak Aileen ya...:)

Terima kasih sudah mampir...

AileenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang