Aileen

Telat

                 
                     
Berapa beruntungnya orang yang mempunyai keluarga yang selalu ada disisinya.

Kadang ara iri dengan mereka. Karena mereka selalu bersama dengan keluarganya setiap saat, baik dalam keadaan senang maupun susah.

Ara merindukan orang tuanya dan adiknya. Ia sangat rindu sekali.

Dulu saat ia terjatuh dari sepeda sang ayah lah yang selalu memintanya untuk tidak menangis dan tetap tegar.

Ayah bilang kalau mau berusaha pasti kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan.

"Ra, kmu udah makan belom?" Suara ansel mengagetkan lamunan adiknya.Ara

"Udah bang"

"Kapan?"

"Tadi di sekolah"ucap ara tersenyum sambil melihatkan deretan giginya

"Kamu selalu seperti ini, ayo makan dulu. Abang beli nasi goreng tadi dijalan. Nenek udah nungguin tuh"

"Iya bang, tapi abang dapet uang dari mana bisa beli nasgor?"

"Oh, tadi abang nemuin uang dijalan"

"Ha?" Ara kaget mendengar apa yang barusahan dikatakan oleh abangnya itu

"Kenapa teriak?"

"Abang ambil uang itu"

Ansel menganggukkan kepalanya.

"Bang kita kan gk boleh ambil yang gk mil-"

"Abang tau"

"Terus?"

Flashback on

"Duluan ya sel"

"Iya"

ansel pun melajukan motornya untuk pulang.

Ditengah perjalanan, ia menjumpai ada dompet dijalan.

punya siapa ya...*batin ansel

Ia pun turun dari motor dan mengambil dompet itu.

Ansel yakin kalau ini adalah milik orang yang terjatuh, tapi milik siapa ya..

"Haduh dimana ya, kalau hilang bisa gawat ini"ucap seseorang

nampak tak jauh dari tempat ansel berdiri, ada seorang bapak" yang tengah kebingungan.

Ansel pun menghampiri bapak" yang tengah kebingungan itu.

"Em permisi pak"

"Eh iya ada apa nak?"

"Bapak lagi cari apa, saya lihat sepertinya bapak sedang kebinggungan"

"Ini saya lagi cari dompet saya nak, gk tau kemana, kayaknya hilang"

"Dompet bapak warna hitam?"

"Iya nak, dompet bapak warna hitam. Kmu tau dari mana nak"

"Ini dompet bapak bukan?" Tanya ansel sambil memperlihatkan dompet yang tadi ditemukannya.