Penjaga dari Skandinavia.

30 1 0
                                    

Namanya Orvala. Rachel Orvala. Sosok perempuan 16 tahun yang mempunyai kecintaan yang tinggi terhadap basket. Bahkan pernah orangtua Orvala sampai harus menggeret nya keluar dari lapangan karena kecintaan Orvala terhadap basket. Bahkan Alvori, sahabat Orvala sejak kecil mengatakan bahwa lapangan basket adalah rumah kedua Orvala, dan Orvala hanya tertawa menanggapinya.

•••

Sudah menjadi kebiasaan bagi Alvori untuk selalu menemani Orvala yang akan berlatih basket sepulang sekolah. Seperti sekarang ini, Alvori tengah berjalan menuju GOR sambil menenten g minuman untuk sahabat tercinta nya.

"VORIII!!!" teriak sesosok makhluk sambil berlari ke arah Alvori.

"Kenapa, Sat?" toleh Alvori saat Satya sudah berada di sebelahnya

"Nemenin Vala latihan lagi?" tanya Satya saat meihat tentengan Vori

"Yoi, ngga bisa gue ninggalin dia sendirian, tau sendiri lah lo kalo Vala udah ketemu basket suka lupa waktu," jawab Alvori sambil membuka pintu GOR

Dan seperti sebelum sebelumnya, decitan sepatu akan selalu menyambut Alvori saat ko memasuki area GOR.

"Gue nemenin lo deh, daripada lo sendirian," ujar Satya sambil duduk disebalah Alvori

"Hmmm.."

Sejak masuk GOR, mata Alvori tak pernah lepas dari sosok Orvala yang tengah berlari lari di lapangan mengejar bola.

"Heh, kampret. Lo suka ya sama dia?" tanya Satya tiba tiba

Dan seketika Alvori terkekeh pelan. "Ngaco lo, gue udh punya Nia."

"Eyes don't lie, dude. Gue kenal lo nggak sehari dua hari, Ri. Dari cara lo memperlakukan Nia sama Vala aja beda."

"Lo mabok deh keknya, ngaco banget omongan nya," sanggah Alvori

"Gue seri—"

"ALVORIIIII!!" teriak seorang gadis sambil berlari kecil menuju Alvori

Wajah serius Alvori pun dalam sekejap langsung menampilkan senyum sumringah nya

"Jangan capek capek dong, La. Kaki nya sakit katanya.Bandel banget kalo di omongin," cerocos Alvori bertepatan dengan hadirnya Orvala di depan nya

"Bawel banget sih, gue haus nih. Lo ng berniat ngasih gue jus mangga atau es teh manis gitu?" ucap Vala saat duduk di samping Alvori

"Heh goblok lo keknya di pangkatin 4 deh. Lo abis latihan, terus minum es? Wah mabok," sahut Satya yang duduk di sebelah Alvori

"Yaudah yuk, La. Pulang. Udah sore," ajak Alvori sambil berdiri dan menenteng tas Orvala

Orvala pun berdiri dan memukul bahu Satya. "Dadah, jomblo. Gue pulang." Dan Orvala langsung berlari menyusul Alvori yang sudah duluan

"LO JOMBLO JUGA GOBLOKKK!!" teriak Satya

Sesampainya di parkiran, Orvala langsung saja berlari ke arah mobil Alvori yang sudah menanti kedatangan Orvala

"Sumpah ya gue capek banget," adu Orvala saat memasuki mobil

"Emang kapan si tanding nya? Kok latihan lo keknya jadi lebih banyak ya," komentar Alvori yang selalu menemani Orvala latihan.

"Sebulan lagi. Lo diem deh ya, gue mau tidur. Bhay," ucap Orvala sambil menurunkan kursi dan mengambil bantal.

Melihat tingkah Orvala, mengundang senyum di wajah Alvori. "Good night, princess. Gue sayang lo."

•••

Hari demi hari berlalu, dan dengan setia Alvori menemani Orvala berlatih. Makin kesini, Alvori yang mempunyai penyakit jantung, makin menurun kesehatan nya. Sementara, Orvala semakin sibuk dengan dunia basket nya.

Other Side.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang