Happy Reading
.
.
.Sakura menutup kasar pintu mobil yang ditumpanginya dengan Ino yang mengemudi mobilnya. Pandangan Sakura lurus kedepan dengan tatapan kosong. Dirinya terus berfikiran tentang pria dan anak kecil yang tadi tidak sengaja ditabraknya.
Ino melirik Sakura yang disampingnya untuk memastikan keadaan sahabatnya "Kau baik-baik saja Sakura?"
Sakura enggan menjawab gadis itu hanya berguman. Pandangannya masih lurus kedepan entah apa yang menarik perhatiannya sampai ia enggan menolehkan perhatiannya kearah lain.
"Kita makan malam dimana?" tanya Ino pada Sakura.
Barulah Sakura menatap sahabatnya yang dari tadi di acuhkan. Gadis itu melihat jam tangannya dan sekarang masih pukul 4 "Ini masih sore, aku butuh yang segar segar"
Mobil yang mereka tumpangi berhenti disaat lampu merah. Keduanya saling bertatap untuk memikirkan tujuan selanjutnya. Terlintas ide yang menurut Ino sangat tepat tapi tidak tau bagaimana menurut sahabatnya. Di coba dulu tidak masalah kan?.
"Lampu hijau pig" pekik Sakura
"Kita mampir ke apartemen dulu ya Sakura. Aku butuh karpet"
Sakura kembali menatap sahabatnya "Karpet? Untuk apa?"
"Tentu saja untuk kita bertamasya. Ya walaupun di taman pinggir danau yang ada di dekat apartemen kita tapi lebih tepat danau dan taman itu berada disekitar komplek mewah tempatnya tidak terlalu jauh dari apartemen" Ino berucap dengan semangat 45.
Sakura menatap Ino malas. Dirinya tau juga tempat itu. Bukan karna ide dari sahabatnya itu tapi ditempat itu biasanya disore hari nampak ramai, banyak orang orang bertamasya berkumpul dengan keluarga mereka bersama anak anak mereka itu membuatnya iri. Andaikan hubungan dirinya dengan Sasuke tidak kandas pasti... Pasti... Pasti... Pasti apa? Sakura menepuk jidat lebarnya karna memikirkan hal yang tidak tidak. Ino yang melihat kelakuan temannya hanya menatap dengan pandangan heran.
"Kau mau tidak?" Ino bersuara dan mengembalikan kesadaran Sakura.
"Hem terserahmu saja"
Sesampainya di apartemen mereka berdua bekerja sama untuk menyiapkan barang barang apa yang akan dibawa. Sakura membawa roti dan beberapa sayuran untuk membuat Sandwich nanti dan menggoreng beberapa telur untuk pelengkap isi sandwich sementara Ino sedang sibuk nengambil karpet, box dan memilih milih beberapa cemilan. Dan masih banyak lagi. Huh repot sekali ya kalian.
"Kau sudah menyiapkan air panas untuk kita bawa?" tanya Sakura pada Ino yang datang menghampirinya.
Ino mengangguk "Sudah ku siapkan semua" Ino menepuk tangannya "Yosh! Aku tidak sabar untuk sampai disana kyaaaaa"
Sakura tersenyum memandang Sahabatnya yang sangat semangat itu. Ia sangat bersyukur memiliki sahabat yang pengertian seprti Ino ya walaupun terkadang menyebalkan tapi manusiawi lah, manusia tidak ada yang sempurna, right?
Lain hal dengan Ino yang sedari tadi pusat pikiran hanya tertuju pada Sakura. Dirinya harus sebisa mungkin untuk menghibur sahabatnya yang mendadak sawan ketika bertemu dengan mantan kekasihnya dan sepertinya usahanya 100% berhasil. Tapi tunggu, apa benar anak yang bersama Sasuke tadi itu anaknya? Kalau dilihat lihat mereka memang mirip hanya bentuk wajahnya saja yang berbeda. Masa bodo yang terpenting misinya untun saat ini adalah menghibur sahabatnya. (Ayolah Ino jangan berfikir yang aneh aneh! Kau bisa membuat kami salah paham nantinya)
.
.
.Sasuke mengemudi dengan tenang moodnya hari ini sangat buruk ditambah saat bertemu gadis bersurai pink yang sangat ia kenal. Pikirannya tambah berkecabang. Pria itu sampai dirumah utama Uchiha yang ditempati orang tuanya, ia datang untuk menitipkan pria kecil yang duduk di bangku penumpang yang ada disampingnya. Anak manis itu sedang bermain mobil mobilan yang baru saja dibelinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BitterSweet
RandomDua tahun dapat banyak mengubah seseorang. Dan Haruno Sakura tidak berbeda, dia dulu berpikir hidupnya adalah serangkaian kemalangan dan sampai dia hampir kehilangan bahwa dia menyadari hidupnya hanyalah symphony yang pahit. Hanya ada satu keinginan...