|Selamat Membaca AIGLE|
Semoga Suka:)
Song: Love Yourself-Justin Bieber
---"Ternyata pemilik perusahaan AIGLE adalah seorang remaja yang masih bersekolah di bangku SMA. Tidak ada yang pernah menyangka bahwa perusahaan ternama itu dipimpin oleh anak muda" suara presenter menggema di cafe Bintari. Seorang pelayan langsung menoleh saat nama 'AIGLE' disebut.
Ia tidak akan lupa dengan kata tersebut. Apalagi dengan tuan muda yang memimpin perusahaan itu. Pelayan itu tersenyum miris. Belakangan ini ia sering mendengar berita itu. Sejak Keenan Adhymasta Aigle menampakkan dirinya di depan publik, ia langsung menjadi trending #1 di semua media sosial. Tentu saja pelayan itu sering mendengar berita tentangnya saat bekerja di cafe.
Dasar elang gila. Masih saja menampilkan wajah yang begitu. Tidak punya hati. Kau. Argh-batin gadis itu menahan geram.
Tapi dia semakin tampan. Gadis itu segera membuang jauh-jauh pikiran itu.
Bagaimana pun juga laki-laki itu yang membuatnya seperti ini. Rasanya ingin mati saja. Mungkin kalaupun ia mati di neraka, ia masih merasa bersalah. Sungguh menyedihkan nasibnya sekarang. Hidup segan mati tak mau. Itu pepatah yang pantas menggambarkan kondisinya sekarang.
"Ayah, lihat boneka ini. Imut kan" suara anak kecil memenuhi telinga sang pelayan. Pelayan itu menoleh ke arah pengunjung yang duduk di pojok cafe. Keluarga bahagia. Ada seorang ayah, seorang ibu, dan seorang anak yang lucu. Mereka terlihat sangat bahagia.
Seharusnya aku bisa seperti mereka sekarang-batin gadis itu mendesah lemah. Perasaan bersalah kembali timbul dalam hatinya.
Seandainya saja aku tidak ceroboh. Ayah maafkan aku.
---
Hollaaa
Gimana prolognya?
Mau dilanjutin nggak nih?
Ah ya
Ve buat cerita baru sambil nunggu HMTF revisi hehe
Semoga kalian sukaJan lupa vote, komen y
Pau pau
![](https://img.wattpad.com/cover/223397849-288-k444674.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AIGLE|ON GOING|
Teen FictionKeenan Adhymasta Aigle-Hanya dengan tatapan matanya saja bisa mengiris ginjal seseorang. Kehidupan pribadinya begitu tertutup. Tidak akan ia beri celah sedikit pun. Kau berani mengusik hidupnya satu inci, maka kau akan menyesalinya seumur hidup. Be...