"Hoi!"
Jyuto menoleh kala mendengar suara yang familiar di telinganya. Pria itu kini tengah berada di depan etalase toko pakaian, ingin membelikan pakaian untuk anak barunya. [Name] memilih untuk tinggal di rumah. Sebenarnya Jyuto agak ragu meninggalkan [Name] sendirian di rumah. Tapi gadis itu ingin pergi ke suatu tempat katanya, karena itu memilih tinggal di rumah.
Samatoki berlari perlahan mendekati Jyuto. Wajah pria berusia 25 tahun itu terlihat kesal. Ponsel polisi di depannya sulit sekali di hubungi. Sesampainya di samping Jyuto, tatapannya beralih mengikuti arah pandangan Jyuto, sebuah baju perempuan untuk anak-anak.
Samatoki kembali menatap Jyuto, kini dengan pandangan jijiknya. "Astaga, ga puas ngebejad. Sekarang mau jadi pedo kau?"
Jyuto spontan menoleh kearah Samatoki, "GA ANJIR!"
"Terus?" Samatoki meminta penjelasan.
Jyuto menghela napas, kaki jenjangnya bergerak membawanya masuk ke dalam toko. "Aku ingin membeli baju untuk anak ku."
Samatoki berhenti mengikuti Jyuto. Wajahnya terlihat shock mendengar ucapan Jyuto.
"K-KAU SUDAH NIKAH?!"
"BUKAN BEGO! ANAK ANGKAT KU!"
Samatoki mengubah ekspresinya, "anak angkat?"
Jyuto mengangguk. Pria itu mendekati salah satu rak pakaian yang membuatnya terpikat tadi. Diambilnya satu lalu diperhatikan dari atas sampai bawah.
"Ya, anak yang kurang beruntung hidupnya. Karena iba jadi ku pungut dia." Jelas Jyuto.
Samatoki memegang dagunya, terlihat berpikir. Jyuto memasukkan pakaian pilihannya ke dalam tas belanjanya, kemudian ia menoleh ke arah Samatoki.
"Jadi? Ada apa menghubungi ku tadi?"
Samatoki tersadar, "ah, itu ...."
•
•
✤Daddy Sugar✤
•
•Setengah jam kemudian, kegiatan berbelanja Jyuto untuk anak perempuannya telah selesai. Keduanya kini tengah dalam perjalanan menuju rumah Jyuto. Samatoki ingin menumpang makan dan beristirahat di rumah rekan bejatnya. Kalau bisa juga ingin melihat anak angkat sang kaki tangan negara.
Alis Samatoki mengerut saat mendengar suara gaduh di dalam gang di dekat minimarket. Jyuto hanya diam mendengar kegaduhan itu di sebelah Samatoki. Keduanya berjalan beriringan. Jarak toko yang dekat dari apartemen membuat Jyuto tak memakai mobil dinasnya.
"Suara gaduh apa itu?" Jyuto bertanya lebih dulu.
Samatoki mengangkat kedua bahunya. Kakinya bergerak mendekati gang tempat suara berasal dengan Jyuto mengikuti di belakang.
"A-Apa-apaan?!"
Samatoki berteriak murka dengan kejadian di depannya. Jyuto maju lebih dulu menghajar para preman yang berusaha memperkosa seorang perempuan.
"SAMATOKI JAGA DI LUAR! JANGAN SAMPAI MEREKA KABUR!" teriak Jyuto ketika salah satu preman berlari melewatinya.
"MAU KEMANA KAU BAJINGAN?!"
•
•
✤Daddy Sugar✤
•
•Jyuto membuka pintu apartemennya setelah memasukkan kodenya. "Aku pulang!"
Suara derap langkah kaki mendekati mereka terdengar tergesa-gesa. Muncul sosok gadis belia di ujung lorong menuju ruang tengah.
"Selamat datang Aya-ah! Ayah!" [Name] terlihat panik saat melihat wajah Jyuto yang lecet.
Gadis itu bergegas kembali memasuki dapur untuk mencari kotak P3K. Menunggu [Name], Jyuto menghempaskan bokongnya ke sofa. Begitu pula dengan Samatoki. Keduanya mendapat luka kecil akibat berkelahi melawan preman-preman tadi. Jadwal pulang Jyuto terhambat, karena harus mengurus mereka ke kantor polisi.
[Name] kembali dengan kotak P3K. Dengan perlahan ia membantu Jyuto dan Samatoki membersihkan dan mengobati lukanya. Selesai mengobati keduanya, [Name] kembali masuk ke dapur, membuat minuman untuk tamu sang ayah.
"Dia terampil." komentar Samatoki setelah melihat [Name] menghilang ke dalam dapur.
Jyuto mendengus, kemudian mengiyakan ucapan Samatoki. Keduanya kemudian berubah serius untuk membicarakan maksud Samatoki datang tadi. Keduanya berhenti berbicara saat [Name] datang lagi dengan nampan berisi 2 cangkir kopi hitam.
Dengan perlahan ia meletakkan cangkir kopi itu ke atas meja tamu. Samatoki dalam diam memperhatikan setiap pekerjaan [Name].
"Ini, silahkan." ucap [Name] menawarkan kopi yang baru saja diletakkannya.
Samatoki duduk dengan tegak, mengambil cangkir kopi miliknya dengan asap kecil masih terlihat. Dengan perlahan Samatoki menyeruput kopinya. [Name] terlihat menanti komentar dari pria bersurai platina itu.
"Oh, ini enak. Siapa namamu?" tanyanya.
[Name] mendekap nampan yang dipenggangnya lalu tersenyum senang, "Iruma [Name] desu!"
Samatoki hanya mengangguk kecil sebagai respon. [Name] kemudian pamit undur diri kembali ke dapur. Samatoki terus menatap ke arah [Name] hingga gadis itu menghilang di dalam dapur. Menyadari tatapan Samatoki ke anaknya, Jyuto lekas memukul kepala albino Samatoki.
"Jangan menatapinya begitu!"
"AKH!! SAKIT TAU POLISI SIALAN!"
Tbc ...
Maaf, updatenya lama :(
Jangan lupa vote dan comment~9/5/2020
♪Aohitsugi Keyara
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy (Jyuto) [Hiatus]
Fanfic(Jyuto version) Jyuto yang tengah berpatroli mengelilingi Yokohama menemukan seorang anak perempuan yang tengah meringkuk di gang kumuh di temani beberapa anak-anak seusinya. Jyuto melihat perlakuan anak-anak itu terhadapnya. "Terima kasih, Paman. A...