Malam itu pun berlalu. Sinar matahari bersinar dan masuk melalui jendela dan membangunkan Tenten dari tidurnya.
'Aku berharap kejadian kemarin bukanlah mimpi.' Kemudian Tenten melihat ke arah sofa kemarin dan Neji sudah menghilang. Tenten melangkah dari tempat tidur menuju jendela dan melihat pagi yang cerah sama seperti kemarin. Ia berlari menuju pintu dan ingin segera pergi latihan.
Brukk
"Apa yang kau lakukan?" Tanya Neji membawa segelas teh dan sarapan untuk Tenten yang hampir terjatuh.
"Ku ingin kembali berlatih."
"Jangan! Tubuh mu belum pulih."
Raut muka Tenten berubah seketika dan kecewa.
"Lagi pula.."
"Lagi pula apa?" Tanya Tenten memandang mata Hyuuga tersebut.
"Kau ingin bertemu dengan Hiashi-sama?"
"Siapa itu Hiashi-sama?"
"Dia ayahnya Hinata dan juga ia kejam."
"Hmm.. Baiklah kalau begitu aku lompat saja dari jendela."
"Hn" Kata Neji dengan muka tripleksnya. 'Bocah cepol dua yang bodoh. Mana mungkin Hiashi-sama tidak melihatnya jika turun dari jendela. Dasar bodoh.' Batin Neji.
"Hihii.." Tenten tersenyum lebar yang membuat matanya menipis membentuk garisan yang sempurna.
'Astaga, mukanya imut sekali sekarang.' Batin Neji dan membuatnya merona seketika. Dengan cepat Neji memalingkan wajahnya sebelum Tenten melihatnya.
"Terserah kau saja." Kata Neji.
Tenten menggembungkan pipinya kesal. 'Kejadian kemarin pasti hanya ketidak sengajaan. Lagi pula dia sama cuek nya seperti dulu atau mungkin ... aku salah prasangka lagi.'"Ten. Hari ini kau kuantar pulang."
"Tapi.." Tenten belum selesai mengatakannya.
"Tidak. Kau perlu istirahat yang cukup."Kata Neji menatap mata coklat milik Tenten.
"Baiklah" kata Tenten yang memalingkan matanya karena tidak ingin menatap mata Hyuuga lebih lama.
Seketika suasana hening.
"Makanlah." Kata Neji menyodorkan sarapan pagi untuk Tenten.
"Aku tidak lapar."kata Tenten. Neji berjalan, duduk diatas ranjang dan diikuti oleh Tenten yang ikut diduduk disebelahnya.
"Makan atau kau.." kata Neji menatap matanya tajam tajam dan sengaja menggantungkan kalimatnya.
"Baik,baik." Tenten hanya menurut saja perkataan Neji karena ia tidak ingin ada masalah dengan pemuda bermarga Hyuuga itu.
Tenten mengambil makanan yang telah disediakan dengan perlahan lahan. Suasana sangat sepi dan saat itu Tenten terlihat sedang menikmati makanan sambil memikirkan sesuatu. Tiba tiba ada suara yang memecahkan suasana hening itu.
"Tenten."
"Iya,ada apa?"
"Tidak. Aku hanya memanggil mu."
Hening...
"Neji. Jika aku belum boleh latihan lagi, maukah kau menemaniku pergi ketaman didekat rumah Ino?"
"Hn."
"Apa keadaan Guy sensei sudah pulih?"
"Kudengar dia masih dirawat. Mungkin karena semangat muda yang membara seperti api itu terlalu berlebihan. Tapi sepertinya dia sudah lebih baik."jelas Neji.
"Sudah." Kata Tenten yang sudah menghabiskan makanannya sampai bersih.
"Sebenarnya apa alasanmu selalu memaksakan berlatih?" Tanya Neji.
"Eh?!"
.
.
.
TBCSayang banget pairing nejiten gk beneran ada *huaa*.. padahal pasti seru..
Tapi seneng juga si ada banyak penggemar nejiten lain yg buat fanfic juga.. setidaknya kita fans Nejiten g harus haluuuu terus wkkwkwThx udah bacaa story inii..
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected Moment (Fin)
RomanceHal-hal manis Neji untuk Tenten... #maapGajeee #kurangmenyentuh wkwkwk