Unexpected Moment 5

638 36 6
                                    

Kemudian mereka membuat banyak hiasan hiasan dinding bertulisan selamat ulang tahun. Saino, Shikatema, Sasusaku dan Naruhina juga ingin membelikan beberapa kado untuk Tenten sehingga mereka pergi alias pulang terlebih dahulu. Sisanya Lee , Kiba ,Chouji ,Shino dan Neji yang masih membuat hiasan hiasan dari kertas origami dan karton. Mereka kemudian bercanda dan menghabiskan waktu sampai akhirnya jam 6 sore Neji memutuskan untuk pulang duluan dan ia membawa semua hasil kerja mereka kerumahnya. Kemudian Neji pergi ke sebuah toko di dekat rumahnya. Neji membeli kertas kado, ikat rambut dan boneka panda yang lucu. Lalu ia juga membeli kue yang diatasnya dihias berbentuk bambu bambu dan panda panda yang manis. Neji kembali ke rumah dan membungkus boneka dan ikat rambut itu dengan kertas kado berwarna biru kesukaan Tenten. Malam pun berlalu...

Pagi yang sangat cerah itu menyinari kamar Tenten. Tepat jam 7 pagi. Tenten sarapan pagi, kemudian keluar dari rumahnya untuk menyiram tanaman, dan 'Aku tahu hari ini hari yang paling menyedihkan. Tak ada ucapan, tak ada orang tua dan... Tak ada Neji.. Hmm. ' Tenten terus berkata kata dalam hati. Kemudian Neji datang dari belakang dan mengajaknya berjalan jalan, hanya sekedar pergi ke tempat latihan untuk pemanasan sekedar berlatih sedikit.

Saat sampai disana, ada Lee yang berlatih sendirian.

"Hei, Neji dan Tenten." sapa nya.

"Bagaimana kondisi Guy Sensei? " tanya Tenten.

"Oh, ya.. Ku lupa, ku harus cepat kembali karena harus memberitahu yang lain. "

"Memberitahu siapa? " Tanya Tenten bingung dan Neji melihat dengan tatapan sinis.

"Maksudku memberitahu Guy Sensei untuk meminum obat. " kata Lee yang mulai menjauh.

"Ayo latihan! "

Neji memulai pemanasan dan Tenten juga mengikuti nya. Kemudian mereka memulai latihan satu lawan satu. Neji sangat mudah menjatuhkan Tenten.

"Tenten! Mengapa kau masih lemah ? Memang satu hari tidak cukup untuk beristirahat?" Neji membentak.

"Maaf Neji, aku.. Aku-"

"Kau apa! " Neji terlihat sangat marah. Karena ini adalah pertama kalinya Neji membuat ekspresi yang sangat kejam kepada orang lain. Itu membuat Tenten ketakutan, menunduk dan menangis.

"Aku memang lemah dan ku selalu kalah dari mu Neji. " suara Tenten mulai tak terdengar jelas ,ia juga terus memandang kebawah. Tenten berlari. Neji mengejar dengan sangat cepat dan memegang kedua lengannya sehingga mereka berhadapan. Tenten ingin melepas tangannya dengan sekuat tenaga tetapi tidak bisa karena Neji yang sangat kuat. Kemudian perlahan Neji memeluk Tenten yang sedang menangis. Ia juga berbisik "selamat ulang tahun, Tenten. " DEG. Tenten sangat kaget dan matanya seketika melotot memandang Neji. Kemudian Neji membawanya kerumah Tenten. Didepan pintu, Neji berdiri disebelah kanan Tenten, membuka pintu dan memegang bahu Tenten dari belakang. Krettt...

""HAPPY BIRTHDAY TENTEN""

Semua temannya berteriak serentak.

Tenten terkejut dan meneteskan air mata. Ia sangat terharu sampai tidak bisa berbicara apapun.

"Tenten-chan , Neji-nii sudah bekerja keras loh untuk membuat acara ini." kata Hinata senang. Pipi Tenten menghangat saat mendengar itu. Naruhina, Saino, Shikatema, Sasusaku memberi kado untuk Tenten. Kiba, Chouji, Lee, Shino juga memberi sebuah kado (mereka patungan.. Hahaha)

"Wah, terima kasih ya semuanya.." Tenten sangat bahagia dan ia menghapuskan air mata karena terlalu senang.

"Maaf ya teman teman.. Aku tidak membuat makanan apapun hari ini.. " kata Tenten yang masih terharu.

"Tidak apa lah." kata Sasuke dengan cool.

"Santai saja.. " kata Ino dan Temari.

"Hahhaa.. Kita senang kok melihat mu senang.. " kata Sakura, Chouji dan Shikamaru mengiyakan . Serta Sai dengan senyuman tulus. Entahlah, Tenten tidak melihat Neji lagi.

"Hahahaa.. " Kiba dan yang lain tertawa.

" Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday to Tenten... Happy birthday Tenten.. " Neji pertama kalinya menyanyi dan membawa kue sendirian ke arah Tenten. Tenten menatap Neji dengan sangat berharap. Neji mendekati muka tenten sampai dekat sekali dengan telinganya dan berbisik " Maafkan aku Tenten, kamu harus jadi pacarku ya. Tidak ada penolakan. " Tenten kaget dan ia menganggukan kepalanya saking senangnya. Kemudian Neji mencium pipi Tenten. Suasana sangat hening..

"Wihii PJ.. Jangan lupa yaaa... "Naruto berteriak..

"Berisik, bodohh!" Sakura menampar mulut Naruto..

"Hahahaa.. " beberapa dari mereka tertawa.. Mereka berpesta, berfoto, mebagikan kue dari Neji dan mengobrol terus terusan.. Sebagian besar dari mereka sudah pulang. Neji dan Tenten duduk didepan pintu rumah.

"Aku punya hadiah untukmu. " kata Neji. Neji kebelakang rumah Tenten dan mendapati kado yang ia taruh dibelakang rumah Tenten secara sembunyi dan tidak terlihat. Walau kertas kadonya agak usang karena debu dan tanah.. Tenten sangat senang menerimanya.

"Terima kasih atas semuanya, Neji. Aku ingin berkata kalau alasan ketiga ku selalu memaksa latihan karena ku ingin melihat kamu .. Maaf mungkin aku bukan seperti Shion sebagai penerus taktha kerajaan.. Ataupun orang yang mempunyai keluarga lengkap. Maafkan aku. " kata Tenten.

"Aku suka padamu .. Karena sifatmu apa adanya.. Tak berubah dan sangat lugu.." Jelas Neji singkat. Tenten mencium kening Neji dan malam itu berlalu...

The End...

_________________

Yeyyy... selesaii minnaa.. Makasih udah jadi reader sampe eps terakhir ini.. (•u•)

Maaf kalau ada salah ketik dimaklumii hehehe...

Unexpected Moment (Fin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang