Jangan pernah melihat kesenangan orang lain hanya dari satu sisi, tanpa kamu ketahui dia telah melewati ribuan hal menyedihkan hanya untuk sampai dititik itu:)
Happy reading😉
Jam sudah menujukkan pukul 10:30 itu artinya Bulan sudah berada di UKS selama 3 jam lebih.
Bulan bangkit dan berjalan menuju kelas, Bulan tak bohong kali ini kepalanya terasa berdenyut membuat dia harus berjalan terhuyung menuju ke kelas nya.
"Eh Bulan Bulan kenapa lo? Aduuh pucet banget, gue anter balik deh ya?".
"Gausah Bintang,Angkasa dimana? gue mau diantar sama dia aja"
Bintang meringis sebentar lalu sedetik kemudian dia berkata lirih "lagi makan dikantin sama Dania".
Sayang nya masih bisa didengar dengan Bulan.
Kepalanya terasa semakin berdenyut bahkan kini sudah berkunang-kunang, Bulan tersenyum samar.
"Ayo gue antar pulang Bulan". Bintang tak lagi menghiraukan tolakan Bulan,dia terus saja berlalu menuju parkiran untuk mengantar temannya itu pulang.
"Tapi tas gue masih ada dikelas". Bulan berusaha agar tidak pingsan dia takut merepotkan Bintang.
"Nanti gue yang amanin,sekalian ijinin lo sama guru".
Hanya perlu waktu sekitar 15 menit untuk sampai kerumah Bulan,mengingat rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah.
Bintang membantu Bulan untuk sampai kekamarnya dibantu dengan ibu Bulan.
"Kalau begitu saya pamit dulu ya tante,masih harus belajar"
"Eh iya makasih ya Bintang atas bantuannya".
"Samaa-sama tante"
Memang dari 27 siswa laki-laki dikelas Bulan yang sering bulan ajak main kerumah hanya Angkasa,Bintang,dan Bedol. Yang lain juga pernah tapi sesekali tidak sesering mereka bertiga, Apalagi Angkasa yang hampir tiap hari.
"Bedoll ada lihat Bulan gak sih? Tadi gue cari di UKS gak ada" Angkasa panik sendiri ia sudah mencari Bulan keseluruh penjuru sekolah namun tidak menemukan sosok sahabat tercintanya itu.
"Ooh Bulan tadi pulang,sakit dia hampir pingsan malah tadi untung aja Bintang langsung sigap dan langsung dibawa pulang"
"Haah? Bulan sakit? Kenapa kalian gaada yang ngasih tau gue sih".
Angkasa sangat kesal sampai menggebrak meja membuat semua menatap kearah nya.
Laskar,Arga,Bedol,dan Wisma yang duduk dimeja pun tersentak kaget.
"Salah lo sendiri berduaan mulu sama Dania, serasa dunia milik berdua ae lo". Sungut Laskar kesal.
"Seenggak nya kalian bisa panggil gue".
"Tadi kita udh mau manggil lo kok cuman takut ganggu makanya gajadi." Kali ini Wisnu ikut ambil bicara.
Angkasa tidak lagi mendengarkan suara-suara sumbang mereka, ia lebih fokus mengetikkan pesan untuk Bulan.
Sudah 30 menit tapi tidak ada satupun pesan yang dibalas oleh Bulan,sedari tadi Bintang juga diam saja didepannya. Akhirnya Angkasa memilih untuk menelpon saja.
Drrtttt drrttttt
Angkasa terkejut melihat handphone Bulan ketinggalan dilaci. Melihat itu Bintang langsung berdiri dan mengambil tas serta Handphone Bulan.
"Eh siniin tas Bulan"
"Biar gue aja yang balikin"
"Gak gue aja, sekalian mau jenguk dia nanti,pasti dia seneng kalau gue dateng".
"Pede banget lo? Emang lo yakin kalau lo dateng Bulan akan lebih bahagia bukannya menderita?"
"Maksud lo apa?" Angkasa sungguh tak suka dengan kata-kata Bintang barusan "gue gak pernah bikin dia sedih ataupun menderita selama ini gue selalu bikin dia ketawa" sungut Angkasa kesal.
"Itukan yang lo liat didepan, lain hal nya kalau lo tau semua rahasia dia" Bintang berjalan keluar kelas mendahului Angkasa berhubung bel sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu.
"Oh iya satu lagi Angkasa, Gue akan ngisi posisi lo dihidup Bulan" setelah nya Sosok Bintang benar-benar hilang dibalik pintu.
Angkasa masih diam tak mengerti apa maksud ucapan Bintang, tiba tiba dia nerasakan getaran di saku celananya.
Dania
Kamu bisa antar aku pulang?
Angkasa
Sorry kayanya gabisa deh.
Dania
Mau kemana emang?
Angkasa
Mau mampir dulu kerumah Bulan
Dania
Boleh ikut?
Angkasa terdiam cukup lama,apa dia harus mengajak Dania kerumah Bulan? Apa Bulan senang dengan kehadiran Dania nanti?.
Angkasa
Oke boleh
☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀☀
Next or no?
Kaya di part sebelumnya, ini sebagian Real life.
sory kalau ngebosenin baru belajar soal nya😊
