5.Kenalan

729 67 63
                                    

"Aku duduk disana" Ujar Soobin sambil menunjuk tempat duduknya.

Ternyata ia duduk dibelakang Jina, dan ia tidak sadar akan hal itu. Sebenarnya Soobin tau saat Jina ketiduran di kelas, tapi sepertinya dia lebih memilih tutup mulut, dari pada ia membuat Jina malu.

"Ohh" Jina mengangguk pelan.

"Kalau ada apa-apa bilang aja, siapa tau aku bisa bantu" Soobin mengeluarkan senyum manisnya.

"Emm...Soobin makasih ya" Ujar Jina dengan senyum yang tak kalah manisnya.

Sekarang mereka berdua saling tersenyum, sampai tidak sadar bahwa ada yang memperhatikan mereka. Ya itu Yeji dan Lia, sahabatnya Jina. Btw Lia juga sahabat Jina dari SMP.

"Ehem hem" Ujar Yeji yang sedang memperhatikan sahabatnya itu.

"Ada yang lagi pdkt nih..." Tambah Lia.

Akhirnya mereka berdua duduk di kursinya masing-masing. Jina duduk dengan Yeji dan Lia dengan Soobin.

Setelah Soobin duduk Lia berbisik ditelinga Soobin dengan amat pelan, sampai-sampai Yeji dan Jina tidak mendengarnya.

"Eh Ubin, lu suka ama Jina ya? Kalo ia, langsung tembak aja" Lia memberi saran pada Soobin.

Soobin hanya tersenyum malu. Beberapa lama kemudian masuklah salah satu guru, akhirnya pelajaran pun dimulai.

✳✳✳

Sementara dikelas Jeno dan Jaemin...

Jeno dan Jaemin duduk bareng di paling pojok belakang, Haechan dan Renjun dibelakang juga, tetapi disebrang Jeno dan Jaemin, Chenle dan Jisung di depan Haechan dan Renjun.

Kaya gini, maaf kalo bingung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaya gini, maaf kalo bingung. Btw jangan salpok ama dua orang yang didepan ye, anggap aja kelasnya kosong, hehe. Oke lanjut...

"Udah Chan jangan sedih" Ujar Jisung yang melihat Haechan murung terus.

"Lebay lo Chan, secantik apa si cewe yang lo suka? B aja kan?" Tanya Renjun.

"CANTIK LAH!" Ujar Jeno dan Jaemin kompak.

Memang yang pernah lihat Jina hanya Haechan, Jisung waktu itu hanya melihat sekilas, jadi dia tidak tahu pasti, wajah Jina seperti apa.

"Haechan jangan sedih ya, nanti Lele beliin mobil deh. Mau warna apa?" Ujar Chenle agar Haechan tidak sedih lagi.

Haechan yang tadinya hanya menundukkan kepalanya, tiba-tiba menjadi semangat.

"Benerannn! Ih Lele baik deh...Gua mau war-" Tiba-tiba omongannya terputus.

"Maaf Chan, tapi...gue cuma bercanda. Hahahahahahahahahahahaha" Chenle tertawa puas, dan mengundang tawa yang lainnya.

Tapi tiba-tiba semua terdiam menatap kearah depan. Itu adalah bu Irene, guru yang paling galak, sekarang ia mulai memasuki kelas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 12, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Two Older Brothers (NOMIN) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang