a d i k s i

16 0 0
                                    

"aku teradiksi senyum dan tawamu yang sering aku putar kalau aku sedang rindu"


~~~~~


Waktu sebelum mengenalmu,
awalnya aku nggak langsung jatuh cinta sama kamu.
Awalnya aku biasa aja pas liat kamu.


Tapi lama kelamaan,
ada sesuatu hal yang bikin aku mau ketemu kamu lagi.
Ada sesuatu yang nyangkut terus di kepalaku.


Kamu mau tahu itu apa?


Itu senyum dan suara tawamu.
Aku senang banget kalau kamu berbagi cerita, kemudian kamu tertawa.


Bahkan kalau boleh.
Mungkin aku bakal merekam suara tawamu itu.


Kamu salah udah tersenyum sama aku.
Karena senyum itu yang membuatku semangat untuk bisa ketemu kamu lagi.


Karena kalau lihat senyummu, rasanya tidak salah kan kalau aku masih bisa berharap?


Entahlah,
rasanya aku sudah teradiksi oleh semua itu.


Oleh senyum dan tawamu.

Yang sering bermain dengan isi otakku.
Juga sering aku putar ketika aku sedang rindu.

~~~~~

Jangan lupa vote ya, kalau tidak keberatan hehe😆

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ruang IlusiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang