Nara ngecek jam dihp-nya yang udah nunjukin pukul 1 siang, dia baru aja bangun dari tidurnya selama 2 jam.
Setelah rapihin penampilan, Nara keluar kamar buat ngeliat siapa aja yang ada digedung tersebut. Tapi semuanya kosong, nggak ada orang sama sekali. Nara pun mutusin buat kedapur karna ngerasa laper, dia ingat belum makan siang.
Pas nyampe dapur Nara ngeliat cowok berdiri didepan kulkas sendirian. Kayaknya dia mau nyari makanan. Nara datengin itu cowok terus tepuk bahunya.
"Kamu ngapain?" tanya Nara lembut setelah ngeliat cowok itu yang ternyata masih kecil.
Kayaknya masih SMA, pikir Nara.
"Eh? Kakak siapa?" tanya balik anak cowok itu yang kaget ngeliat ada cewek dikos yang seharusnya cuman ada cowok ini.
"Saya Nara, pengurus kos yang baru. Adek siapa namanya?"
"Halo, kak Nara! Aku Jisung," balas anak cowok itu semangat.
"Halo juga, Jisung. Kamu tadi mau nyari makanan? Kamu laper?" tanya Nara sambil senyum ke Jisung.
Nara itu emang suka banget sama anak yang ngegemesin kayak Jisung ini, makanya dia kalo didepan anak yang ngegemesin pasti lembut dan murah senyum banget.
"Iya, kak, Jisung laper, tapi bingung mau makan apa." Jisung manyunin bibirnya yang ngebikin Nara makin gemes sama anak ini.
"Kakak juga laper, mau kakak masakin?" tawar Nara yang langsung ngebuat Jisung ngangguk semangat.
"Kamu duduk dimeja makan aja ya nungguin kakak masak," ujar Nara sambil ngelus rambutnya Jisung lembut.
"Oke, kak, Jisung tunggu di meja makan ya!" Jisung pun lari kemeja makan yang satu ruangan sama dapur, Nara yang ngeliatnya cuman bisa ketawa pelan.
Nara ngebuka kulkas buat liat persediaan bahan makan disini, ternyata bahan makannya cuman ada telur beberapa buah. Nara mutusin buat bikin omelet.
Setelah beberapa menit omelet Nara udah matang dan disajiin buat dirinya sendiri sama Jisung yang dengan semangat makan masakan seadanya Nara.
"Makasih kak Nara," ujar Jisung pas makanannya udah habis. Nara cuman senyum dan nganggukin kepalanya.
"Oh iya, Jisung. Saya mau nanya, yang lainnya kemana? Kok sepi," tanya Nara sambil ngeliat sekelilingnya yang emang beneran sepi banget.
"Kata ayah saya, orang yang ngekos disini banyak," lanjut Nara. Jisung yang ngedenger pertanyaan Nara langsung murung.
"Eh, Jisung kenapa mukanya sedih?" kaget Nara.
"Disini emang sepi, kak, walaupun orang yang ngehuninya banyak," lirih Jisung yang ngebuat Nara bingung.
"Loh, kenapa gitu?"
"Semuanya pada sibuk sendiri, enggak ada lagi yang mau ngumpul di gedung ini selain buat makan, itupun cuman beberapa yang mau ngumpul, yang lainnya milih buat makan diluar atau enggak makan sama sekali," jelas Jisung makin sedih.
"Kalian kayak gitu emang dari awal ngekos disini?" tanya Nara lembut.
"Enggak, kak, awalnya semua temenan kayak biasa sampe akhirnya kejadian itu terjadi."
"Kejadian apa?" tanya Nara penasaran.
"Jisung enggak mau nyeritain kak," kata Jisung yang udah mau nangis, Nara yang kaget langsung ngusap punggung Jisung buat nenangin dia biar gak nangis.
"Maafin kakak yang banyak nanya ya, Jisung."
Jisung gelengin kepalanya, "nggak papa kok kak."
"Yaudah, Jisung nanti mau nemenin kakak belanja bahan makanan gak?" Nara berusaha buat ngalihin topik supaya Jisung gak sedih lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan Chaos
FanfictionTentang Nara yang terpaksa harus tinggal di kosan milik ayahnya sendiri, dan tentang bagaimana caranya mendapatkan kepercayaan mereka semua.