Nara udah selesai ngobatin luka tiga cowok tadi, sekarang suasananya sepi gak ada yang mau bicara, bahkan Jisung yang dari tadi sama Nara pun gak mau bicara, Nara yang ngeliatnya ngehela nafas pelan.
"Jadi, nama kalian siapa?" tanya Nara memecah keheningan.
"Oh, iya, lupa belum kenalan. Saya Suho, ketua gedung satu," ucap cowok yang berwajah lembut.
"Saya Rapmon, ketua gedung satu juga."
"Saya Taeyong, ketua gedung dua."
"Saya Bang Chan, ketua gedung tiga."
"Saya Seungwoo, ketua gedung empat."
Setelahnya semua ketua gedung memperkenalkan semua anak yang tinggal digedung masing-masing, Nara mengangguk paham setelahnya, baru beberapa yang bisa Nara ingat karna emang terlalu banyak orang.
"Saya perkenalan ulang ya, nama saya Choi Nara, saya disini bakal jadi pengurus dan tinggal selama beberapa bulan selama ayah saya pergi keluar negri." Nara memperkenalkan dirinya secara resmi didepan semua orang dengan senyum lembutnya.
"Kak Nara mau tinggal digedung berapa? Di gedung Jisung aja ya, kak." Akhirnya Jisung ngomong yang ngebuat kamu senyum lagi terus ngusap kepalanya lembut.
"Kakak terserah aja mau tinggal digedung berapa, yang penting nyaman," jawab Nara lembut banget. Anak kos dibuat tertegun karna kelembutan kamu, sedangkan Jeno ngedengus karna tau kamu sesuka itu sama anak yang ngegemesin.
"Mbak, ih! Kumat kan penyakitnya, ada Jisung, Jeno dilupain." Jeno manyunin bibirnya yang ngebuat Nara ketawa pelan.
"Enggak, kok, Jeno gak dilupain," ucap Nara beralih ngusap rambut Jeno.
"Mbak tinggal digedung Jeno aja, jadi Jeno bisa sambil jagain mbak."
"Iya, mbak bakal tinggal disana. Nah, sekarang kalian udah makan?" tanya Nara ke semua orang yang lagi memperhatikan dia.
"Belum, kak!" jawab Dohyon semangat, sedangkan yang lain cuman gelengin kepalanya.
"Yaudah, biar saya masakin." Nara berdiri dari duduknya buat siap-siap masak.
"Yeay, dimasakin kak Nara lagi! Masakan kak Nara enak tau," ujar Jisung yang juga semangat pas tau Nara mau masak lagi.
"Jisung, Jeno, bantuin saya ngangkatin barang belanjaan tadi yuk!" Jisung sama Jeno langsung ngangguk dan berdiri buat bantuin Nara ngambil semua belanjaannya.
"Kalian kalo mau ikut bantu ngangkat juga bisa, tapi jangan kebanyakan, sisanya bisa nunggu disini atau dimeja makan langsung," ucap Nara sebelum berlalu ke bagasi yang diikuti Jeno, Jisung, Seungwoo, sama Lay. Sedangkan yang lain milih buat nunggu di ruang keluarga.
"Banyak banget mbak belinya, jangan-jangan mbak ngeborong supermarket nya, ya?!" tuding Jeno pas ngeliat seberapa banyak belanjaan Nara sama Jisung. Nara yang ngedengernya ketawa kecil.
"Enggak lah, Jen. Ini buat stok cemilan sama bahan makanan dikosan, kan katanya yang ngekos orangnya banyak."
"Ya tapi gak sebanyak ini, mbak, apa gak habis uangnya mbak?" Jeno masih tetep ngerusuhin Nara karna gak habis pikir sama kakak sepupunya ini.
"Enggak kok, tenang aja."
Sehabis semua barang udah dimasukkin dan dirapihin ditempat penyimpanannya, Nara mulai masak banyak buat semua penghuni kosan. Enggak lama datang dua cowok yang Nara ingat namanya Jin sama Dyo kedapur.
"Kami bantuin kamu masak ya, Nara." Nara ngangguk ngebolehin mereka buat bantu dia masak.
"Kamu ternyata jago masak ya, Nar," ujar Jin disela-sela masak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kos-Kosan Chaos
أدب الهواةTentang Nara yang terpaksa harus tinggal di kosan milik ayahnya sendiri, dan tentang bagaimana caranya mendapatkan kepercayaan mereka semua.