15

914 30 7
                                    

Kini aku berjalan menuju ruang makan dan menurun kan satu persatu tangga. Aku masih menangis tadi malam. Dan penampilan ku sekarang tidak seperti biasa. Penampilan ku sangat buruk, mata panda ku terlalu nampak.

Ah sudah lah itu tidak penting!

Aku berlari kecil menuju pintu depan rasa nya aku pengen cepat cepat keluar dari rumah nereka!

" tidak ada Sopan santun!" ucap alen santai malah kelewatan santai

Apa tadi tidak ada Sopan santun!

" maaf bunda alea ada sopan santun kok walau bukan bunda yg mengajarin Sopan santun itu ke alea" cicit ku

Alen langsung merespon dan

Plaak!!!!!

" dasar anak tidak tau diri! Masih mending kasih kamu tinggal disini eh malah ke gini kelakuan kamu!!! Dasar anak pembawa sial!!!!" ucap alen murka.

Aku melamun air mata yang aku tahan kini lolos keluar. Aku masih bergeming ditempat. papa, alia, aiden dan bang raffa bersikap acuh tak acuh

Begini kah di cuekin keluarga?!

Begini kah kurang kasih sayang ortu?!

Alea berlari sekecang mungkin dia Menangis sejadi jadi nya rasa nya alea ingin bunuh diri saja! Dunia tidak adil kepada nya

*****
Kini aku sudah berada di koridor sekolah dan 5 menit lagi bell masuk, dan aku langsung duduk di bangku ku. Suasana kelas tiba tiba tegang setelah aku datang. Ntahlah apa salah ku sekarang.

" kamu baik baik saja kan?" ucap mia

" iyaa" ucap ku

" lo habis nangis? Ada masalah?" raysa

" ga kok" ucap ku berbohong

" bener?" kini lica yang menanyakan! Sudah lah kini alea sudah cocok untuk berbohong.

Sudah 30 menit pelajaran berlangsung dan waktu nya untuk beristirahat. Alea tidak kekantin tapi dia ketaman belakang, takut uang nya habis. Dan Mia raysa, lica lanjut berjalan ke kantin

" kita duluan lea!" ucap mia setengah berteriak dan aku hanya mengangguk.. Cukup tegang suasana taman belakang. Ah! Sudah lah.. Dia hanya ingin bersantai sebentar.

" cape" cicit ku pelan..

" tuhan alea cape, alea ingin bahagia, alea ingin bunda peluk alea, alea pengen banget diucapin ulang tahun sama bunda, bunda Dan papa jahat ama alea, bunda benci sama alea dan papa juga, rasa nya alea ingin mati saja" ucapku tak Terasa air mata ku jatuh begitu saja. Dasar cengeng!

"kalau nangis jangan disini, berisik"

Alea buru buru balikan badan nya Dan melihat siapa yg berbicara kepada nya,

Cukup terkejut..

Dia adalah arsel, ketua osis menyebalkan!

" lo kenapa ada disitu? Atau jangan jangan lo dengerin omongan gua semua?" alea

" kalau Iya kenapa kalau engga kenapa?" arsel

'berengsek'

"apa lo blg brengsek? Berani lu Sama gua?"

"ck! Ketua osis aja bangga" ucap alea songong

"apa lo bilang?" bukan nya menjawab, alea langsung meninggalkan arsel sendiri.

alone Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang