Still Loving You

Angin embun pagi menyentuh rambut panjangmu. Kau tertegun, Kau mengingat kecelakaan perih yang sudah mengambil penglihatanmu, melumpuhkan syarafmu dan kini kau hanya bisa menangis melihat dirimu yang tidak bisa apa-apa.

“Chagi, apakah kau sudah makan?” tanya namja yang selalu datang ke rumahmu dengan wajah sumringahnya, dia bernama Taehyung
“Nee, oppa. Kau tidak usah repot-repot membawakan makanan untukku” jawabmu sembari menengok ke berbagai arah mencari di mana keberadaan namja itu
“Chagi, jangan seperti itu. Aku sangat peduli padamu” lirih Taehyung

Kau kembali menangis terbayang kecelakaan 1 tahun lalu saat kau bersama teman-temannmu menghadiri pesta kelulusan. Sambil meminum wine Kau dan teman-temanmu yang mengendalikan mobil tidak mentaati peraturan dan ugal-ugallan.

Mobil mereka terpelanting jauh dan menabrak tiang listrik. 2 temanmu meninggal dan yang lainnya lumpuh total.

Kembali air matamu jatuh di depan kekasihmu yang sedang duduk di hadapanmu.

“Oppa, carilah wanita yang lebih sempurna dariku” setetes air mata meluncur tanpa kau sadari setelah mengucapkan kalimat tersebut.

“Kupikir, aku tidak memiliki alasan untuk bisa meninggalkanmu. Jadi, aku akan tetap di sampingmu apapun yang terjadi” kata Taehyung sambil mengusap air mata dari wajahmu.
“Apa kau gila? Aku ini buta!!! Kau sempurna, kau pantas mendapatkan wanita yang sempurna juga” balasmu lalu menghempaskan tangan Taehyung dari wajahmu.
“Apa kau pikir kondisi fisik yang sempurna adalah kesempurnaan dari seseorang? Itu tidak benar. Jika sejak awal aku mencintaimu hanya karena memandang fisikmu, mungkin sekarang aku sudah meninggalkanmu. Aku benar-benar mencintaimu. Cinta itu memang buta, tak peduli apapun alasannya, aku akan tetap mencintaimu karena yang aku butuhkan adalah perasaan hatimu yang tulus dan bukan karena fisikmu” jelas Taehyung.
“Ya, aku tau kau mencintaiku, tetapi aku pasti akan menjadi beban dalam hidupmu”
“Kau tidak akan menjadi beban dalam hidupku. Dengan kondisimu yang sekarang ini, aku pasti akan selalu berada di sampingmu, dan kau juga akan selalu di sampingku. Aku tidak akan pernah menyesal, percayalah” jawab Taehyung.

Lalu memeluk erat tubuhmu dan mengecup keningmu.
Kau hanya bisa menikmati peluk dan kecupan dari Taehyung.
“Apa aku bisa percaya padamu?” ucapmu
“Ne, kau bisa mempercayaiku. Kau adalah cinta pertamaku. Sejak dulu aku tidak pernah tahu apa itu cinta. Saat bertemu denganmu, baru aku mulai merasakan apa itu cinta” jawab Taehyung tersenyum lebar.
“Kenapa kau sangat manis padaku? Apa karena aku buta? Apa kau kasihan dengan kondisiku?”
“Aku bukan bermaksud mengasihanimu sayang, aku benar-benar tidak ingin berpisah denganmu. Sampai kapanpun aku akan ada untukmu, kau harus percaya padaku” jelas Taehyung lagi.
“Aku rasa kau gila” ketusmu, menggelengkan kepala
“Aku memang sudah gila karenamu. Aku tak mampu melepasmu. Aku tak bisa hidup tanpamu. Tolonglah percaya padaku” Taehyung berusaha membuatmu percaya.
“Iya, oppa. Aku mempercayainya” ucapmu, menyandarkan kepala ke bahu Taehyung.
“Aku sampai lupa. Ayo kau makan makanannya. Aku tidak ingin melihatmu sakit, biar aku yang menyuapimu”

Taehyung mengambil makanan dan mencoba menyuapi tetapi kau menolak.
“Aku tidak nafsu makan, oppa. Oppa, apakah aku boleh menanyakan sesuatu padamu?” tanyamu
“Kalau kau tidak mau makan tidak apa-apa, aku tidak memaksa. Lalu, apa yang ingin kau tanyakan?”
“Sampai kapan aku buta? Apa aku tidak bisa melihat lagi? katamu kemudian menegakkan dudukmu.
“Emmm… apa kau mau jalan-jalan denganku?” ucap Taehyung mencoba mengalihkan pertanyaan.
“Apa aku akan buta selamanya?” Tanyamu tetap bersikeras menanyakan hal itu.

Taehyung menghela nafas panjang, berpikir keras.
“Sayang, jujur aku tidak tahu pasti apa kau akan buta selamanya atau tidak. Tetapi aku yakin, suatu saat kau akan mendapatkan donor mata dari seseorang” jawab Taehyung mencoba meyakinkan.
“Kapan oppa? Kapan?” ketusmu
Iangsung meneteskan air mata. Taehyung langsung mengusap air matamu.
“Sekarang, kau tidak usah terlalu banyak pikiran tentang kondisimu. Aku di sini akan selalu menemanimu, akan selalu menjagamu ke manapun”