"Cerita ini hanyalah fiksi belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat,dan kejadian, maka itu tidak di sengaja."
-14 Februari 2010-
Hirayama Yua, seorang gadis Jepang yang baru saja pindah ke Indonesia. Ia tinggal di rumah milik mendiang Kakeknya yang merupakan orang Indonesia.
Semua sudah selesai ia bereskan, rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya untuk selamanya. Hirayama Yua pindah dari Osaka,Jepang ke Jakarta,Indonesia untuk melupakan semua hal buruk yang terjadi padanya. Sebuah kejadian yang membuatnya takut kepada darah manusia.
Yua membanting tubuhnya ke kasur, dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Hujan yang deras membuat tubuhnya sedikit kedinginan. Yua berusaha tidur, melupakan semua yang terjadi bulan lalu. Psikolog Yua mengatakan bahwa pindah rumah adalah salah satu jalan yang sangat baik untuk melupakan semua yang terjadi."Semua akan baik-baik saja, ya kan..?"
Yua merasa sangat cemas, ia tidak bisa tidur malam itu. Sungguh, Yua berusaha melupakan kejadian-kejadian yang menewaskan keluarganya itu. Yua sangat kehilangan Ibu dan adiknya. Yua benar-benar merindukan mereka. Hingga malam ini, Yua tidak dapat tidur karena terlalu sibuk menangis. Air mata Yua membasahi bantal empuk berbau Lavender, seluruh tubuhnya berkeringat dingin, padahal cuacanya dingin. Jantungnya berdetak kencang, layar perak di dalam kepalanya tetap menayangkan kilas balik kejadian hari itu. Sungguh menyiksa.
Di lain tempat, seorang wanita muda berjas putih merasa khawatir akan keadaan pasiennya tersebut.
Bisakah Yua melewati semua ini?