15 Februari 2010
Hari sudah pagi, jam digital yang ku beli secara online menunjukkan pukul 06.30 yang berarti aku harus melanjutkan pekerjaanku.
Aku bekerja sebagai seorang freelance illustrator, dimana aku menggambar untuk sebuah game.Aku menyeduh secangkir kopi susu untuk menemaniku, anggap saja dia adalah teman pertamaku di Indonesia.
Handphone ku berdering. Sahabatku dari Jepang, Himawari menghubungiku. Aku pun langsung mengangkat telfon darinya.
"Ah..Halo Yua!! Apa kabar kamu disana???"
"B-baik-baik saja.."
"Eeehh...? Kamu sepertinya gugup...ada sesuatu yang terjadi kah?"
"Tidak...tidak ada.."
"Baiklah kalau begitu."
Himawari langsung menutup telfonnya.
Aku mulai takut."Apakah dia kesal??"
"Apakah dia sebal..?????"
Pikiran-pikiran itu terus mengangguku, aku hanya takut kehilangan sahabat terbaikku, Himawari Kimura. Himawari telah membantuku dalam banyak hal, memesan tiket untuk ke Indonesia contohnya.
"Ah...seharusnya melanjutkan pekerjaanku sekarang.."
Aku bergumam.Hari-hari ku di Indonesia cukup membosankan. Yang kulakukan hanyalah berkerja, membersihkan rumah, dan makan. Andai aku punya teman disini.
"Tring!!!" Notifikasi handphone ku berbunyi, developer game tempat aku berkerja mengirimiku email.
Aku membuka email tersebut, mereka memberiku pekerjaan yang berat untukku.
Bukan menggambar.
Aku terkejut dengan permintaan tersebut.
Kalau bukan tempat kerjaku, aku tidak akan menerima itu."Kami ingin menambahkan lokasi di game kami, yaitu tempat tinggal anda. Bisakah anda membantu kami mencari 1 orang Indonesia yang tahu banyak tentang Jakarta? Kami ingin meneliti tempat dan sifat-sifat orang-orang di sana, agar NPC yang nanti kita tambahkan menjadi lebih berkesan karena memiliki stereotip orang Indonesia. Jangan khawatir, kami akan membayar lebih."
Permintaan ini melenceng dari pekerjaanku yaitu sebagai Illustrator. Jujur saja, aku sudah berencana untuk mencari pekerjaan lain bulan depan. Tetapi mau bagaimana lagi?
"Aku akan pergi keluar besok."