Mahar Cinta Untuk Bidadari YAng Telah Ku Sentuh Part II

25 4 0
                                    

                                      ***

Astagfirullah,,,,

            Aku tersentak kaget dari tidurku. Aku mimpi buruk malam ini, aku di sekap di sebuah gudang yang tak berpenghuni, dan aku di datangi seorang lelaki tua dengan jubah putihnya. Dia memukul pelepisku hingga berdarah. Aku tak mengerti kenapa orang tua itu memukulku dengan kasar sekali.

“Kamu telah menyakiti ibumu, mohon ampunlah padanya dan penuhi permintaannya” begitu ujar lelaki tua itu, dan aku terbangun

 Ya Allah… ampuni dosa-dosaku. Ku lihat jam, masih di samping tempat tidurku, jam 03.15. Aku beranjak dari tempat tidurku, menuju ke kamar mandi. Lalu wudhu dan shalat tahajjud, aku mohon petunjuk Allah. Usai shalat tahajjud, aku menuju kamar ibu. Aku khawatir jika terjadi apa-apa padanya, karena baru semalam ia pulang dari rumah sakit. Itupun bukan karena izin dokter tapi karena kehendaknya. Ku buka pelan pintu kamar ibu, ku lihat wanita terduduk dengan mukena putih di samping tempat tidur. Ibu sedang tahajjud.

“Ya Allah,, bukakanlah pintu hati anak hamba untuk melaksanakan ibadah dan sunnah rasulmu, luluhkan lah hatinya. Hamba ingin sekali melihatnya bahagia sebelum hamba pergi ke sisimu, kabulkan do’a hambamu yang lemah dan hina ini. Hanya itu sekarang pintaku”

Aku terhanyut mendengar do’a ibu, begitu besarnya keinginannya untuk melihat aku menikah. Entah kenapa aku terasa mantap untuk mengikuti keingingn ibu kali ini. Ku dekati ibu, ku peluknya erat dari belakang. Mungkin ia merasakan dekapanku, dan tanpa berpaling kebelakang, ia bertanya

“Ada apa, Nak ?”

Aku terisak di pelukannya, begitu aku selalu menyakiti perasaanya. Aku memohon ampun padanya

“Ibu, maafkan Farhan, kali ini Farhan akan mengikuti kemauan ibu, Farhan akan menikah dengan wanita pilihan ibu, wanita yang menurut ibu dia pantas untuk Farhan.”

“Benarkah ??” Tanya ibu

“Iya bu” Jawabku sembari tersenyum. Ibu mengusap air mataku. Senyumnya sangat luar biasa teduh, aku tenang berada di dekapannya. Aku ingin membahagiakannya dan aku akan mengikuti keinginanya. Akan ku hapus banyangan masa laluku, hidup kelamku di masa lalu dan wanita itu. Mungkin saja dia telah bahagia sekarang. Semoga ini jalan yang terbaik untuk ku.

***

            “Ibu kemaren pengajian dipesantren, dan ibu ketemu sama anaknya pak kyai. Anaknya cantik, anggun. Ibu suka melihatnya” kata ibu sembari menyantap sarapan nasi goreng pagi ini.

            “Pesantren yang di ujung gang itu kan ?” tanyaku heran, dan ibu hanya mengangguk ceria. Kesehatan ibu sekarang semakin membaik.

            “Bukannya pak kyai tidak punya anak perempuan, bu ?”

            “Ada kok, anak angkat. Tapi ya nyantrinya nggak di sini. Dia baru pulang tiga hari yang lalu. Dia nyantrinya di jawa.” Jawab ibu

            “Oo..” Jawabku singkat

            “Ibu sudah melamarkan dia untukmu !” ujar ibu

            Hah, aku tertegun penuh resah. Mana mungkin aku menikah dengan anak kyai. Dia terlalu baik untukku, tidak pantas aku dengannya.

            “Tidak ada bantahan, kamu sudah menyerahkan semuanya pada ibu kan ???” kata ibu sebelum sempat aku menjawabnya. Aku hanya menggangguk diam. Aku sudah terlanjur berjanji pada ibu

            “Ibu, aku setuju saja” kataku pelan

            “Bagus kalau begitu, malam ini ba’da maghrib kamu akan melaksanakan akad itu, ibu sudah menbicarakannya pada buk Nyai. Awalnya anaknya tidak mau, tapi setelah di pujuk, akhirnya dia mau juga. Dan wanita itu maunya ba’da maghrib di langsungkan akad. Tadi maharnya sudah ibu titipkan kepada temen ibu. Dia yang mengurusnya, kebetulan beliau juga masih saudara dengan pak Kyai”

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MAHAR CINTA UNTUK BIDADARI YANG TELAH KU SENTUHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang