Bab 1

64 31 14
                                    

Kamu adalah misteri yang kusimpan di hati

Sinar mentari menerpa wajah seorang gadis berkulit putih dengan rambut panjang sebahu yang masih tergeletak di atas tempat tidur. "Natasya, cepat bangun. Ini hari pertama kamu ospek di sekolah, jangan sampai kamu terlambat" suara nyaring Devina terdengar begitu keras ditelinga Natasya. Ya, Sejak kecil Natasya memang tidak bisa bangun pagi dan selalu dibangunkan oleh Devina. " iyaaa, Mah" Natasya selalu menurut apa pun yang diperintahkan oleh Devina. Lalu ia bersiap untuk segera menuju ke sekolah jenjang barunya, mengambil tas, memakai sepatu, dan tak lupa berpamitan kepada Devina. " Mah, aku berangkat dulu ya" Natasya mencium punggung tangan Devina. "Iya hati-hati, selesai ospek langsung pulang yaa"

Waktu menunjukkan pukul 06.50 jarak dari rumah menuju ke sekolah hanya membutuhkan waktu 10 menit dengan berjalan kaki. Natasya sudah berdiri di depan gerbang yang nampak dipenuhi oleh murid yang sudah memakai seragam putih abu-abu. "Adek-adek hari ini adalah hari pertama ospek kalian di sekolah ini. Jangan sampai hari ini kalian membuat keributan, sekarang semua menuju ke aula, cepat saya hitung mundur dari 10....9...8...7...6..." Suara hitungan Kenan sontak terhenti melihat gadis didepannya terduduk. Gubrakk. Kaki Natasya tersandung oleh kaki peserta ospek lain, terlihat cairan warna merah mengucur dari lutut kakinya. Wajahnya terlihat menahan air mata yang memaksa keluar dari matanya. "Teo, tolong lo bimbing peserta mos di aula!" teriak Kenan pada Sahabatnya. "Hah? Apa? Lo mau kemana?" Suara Teo tak menghentikan langkah kaki Kenan yang bergegas menolong gadis di depannya.

"ayo kita ke UKS sekarang! Kamu masih bisa jalan kan? Atau perlu tandu?" Natasya hanya terdiam saja mendengar ajakan Kenan yang terlihat panik. Kenan berinisiatif untuk memapah Natasya, namun saat ia akan memegang lengan Natasya, dengan sigap Natasya menampik tangan Kenan. "Nggak usah ka, saya langsung ke aula aja" Natasya menjawab dengan sikap yang dingin. Muncul sekelebat kata dalam pikiran Kenan "Cantik". Natasya berjalan dengan kaki pincang menuju aula menyusul peserta ospek lainnya. Terlihat mereka sudah berkelompok untuk mengerjakan perintah yang telah diberikan panitia ospek. Terlihat gadis manis menghampiri Natasya "Ehh kamu yang tadi jatuh ya? Kamu beruntung lho bisa ditolong sama kak Kenan dia ganteng ya? " Gadis yang memiliki lesung di pipinya melontarkan kata-kata kepada Natasya seolah mereka sudah berkenalan. Natasya hanya menanggapinya dengan senyum simpul dan ajakan untuk berjabat tangan " Aku Natasya, boleh kenalan? " ajak Natasya. "ohh iyaa boleh banget tuh, aku Clarissa. Maaf ya aku tadi langsung nerocos kebiasaan hehe. By the way kamu sekelompok sama aku, tadi ada senior yang ngasih tau kalo kamu lagi di uks" ujar Clarissa. "jadi, kita disuruh ngapain?" tanya Natasya. " kita disuruh tampil buat besok lusa di pensi, jadi kita cuma ospek 3 hari doang. Katanya sekolah ini nggak mau ospeknya memberatkan para siswa" jelas Clarissa. "kalo gitu kita musyawarahin dulu sama yang lain, setelah itu besok kita latihan" usul Natasya yang dibalas dengan dua ibu jari Clarissa. "perhatian untuk para peserta ospek, kita akhiri ospek hari ini. Besok jangan lupa untuk setiap kelompok membuat laporan rencana pensi. Sekian dari saya, setelah berdoa kalian boleh pulang" ujar Kenan selaku ketua osis. Setelah mengakhiri acara Kenan bergegas menuju pintu gerbang sekolah untuk mencari gadis dengan lutut berdarah yang tadi pagi terjatuh di depannya. "lo mau kemana ken? Main ngilang aja, inget abis ini kita ada rapat! " gerutu Teo. "bentar gua mau nyari sesuatu" ucap Kenan dengan terburu-buru. " ehh kamu yang tadi jatuh, berhenti! " sontak seluruh peserta ospek menengok ke arah Kenan yang kemudian berlari menuju ke arah Natasya. "kamu, mau aku antar pulang? " ajak Kenan. Natasya hanya melongo mendengar pertannyaan dari Kenan. "ehh maksud aku, tadi kamu kan jatuh jadi mau aku antar pulang? Kaki kamu masih sakit kan?" ucap Kenan. "nggak usah kak, rumah aku deket kok dari sini" jawab Natasya. Saat Natasya akan pergi meninggalkan Kenan, Kenan menarik tangan Natasya dan membalikan tubuh Natasya hingga berhadapan dengannya " seenggaknya aku boleh tau nama kamu? , kita kenalan yuk aku Kenan ketua Osis di sini. Kamu? "

***

"mah, aku pulang" suara Natasya terdengar lesu. " gimana tadi ospek nya? Kamu ganti baju terus makan, habis itu cerita ke mama" pinta Devina. "aku pengen istirahat dulu ya Ma" Natasya tidak sadar bahwa tadi saat ia berada dalam jarak terdekat dengan Kenan ia bergegas menamparnya dan pergi meninggalkan Kenan, bahkan ia tak sempat menengok ke belakang untuk melihat wajah Kenan. Saat ini yang Natasya pikirkan hanya bagaimana ekspresi yang akan dia pasang saat bertemu Kenan di sekolah dan apa yang akan Kenan lakukan kepada Natasya. Apakah Kenan akan menghukumnya karena Natasya sudah menamparnya. Natasya berharap waktu bisa kembali berputar dan ia tidak akan menampar Kenan.

***

Gimana gimana? Kasih tau komentar kalian tentang kisah ini yaa jangan lupa vote cerita ini. (๑・ω-)~♥"

KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang