Bab (1) - Pertemuan.

976 75 3
                                    

Just You

Written By :
Katarina_ClaesQ

Disclaimer :
Masashi Kishimoto

Cerita ini asli berasal dari Ide kami, apabila ada kesamaan dalam cerita, kami mohon maaf, itu hanya kebetulan. ›

Happy Reading...



___



Melody yang berasal dari para pemusik itu terdengar lembut, suasana sepi ini juga sangat mendukung.

Hiasan lampu kuning mewah menerangi tempat ini, ditambah lantai perak yang memunculkan kilauan kecil terlihat elegan, para pelayan berpakaian jas putih berdasi hitam melayaninya dengan profesional.

Restaurant Agazuma memang terbaik.

Restaurant ini adalah milik keluarga Uchiha, salah satu orang berpengaruh di kota Tokyo.

Akan tetapi alasan Hinata Hyuuga datang kesini bukan untuk menjelaskan tentang betapa mewahnya tempat ini,namun ia datang kesini untuk menemui seseorang.

Dia adalah Sasuke Uchiha, calon suami yang sudah terlambat datang selama 2 jam.

Tak masalah. Hinata juga tidak benar-benar menunggu kedatangan pria itu.

Setidaknya dia bisa bersantai disini menikmati daging berkualitas tinggi secara gratis lebih lama.

Walaupun sebenarnya dia sendiri sangat mampu untuk membeli seluruh makanan mahal di tempat ini, tapi rasa makanan akan lebih lezat saat mendapatkan harga gratis.

Kemudian, tak seberapa lama pria itu datang.

"Maaf sudah membuatmu menunggu."

Hinata tersenyum sampul kepada pria tampan bertubuh tegap yang mengenakan pakaian casual beserta celana jeans hitam itu.

Perkataan maaf yang dia ucapkan terdengar seperti hanya sebatas kewajiban bukan ucapan tulus yang keluar dari mulutnya.

"Ah, tenang saja Sasuke-san, aku juga baru datang beberapa menit lalu." Hinata berbohong, dia sudah datang dari dua jam yang lalu.

Sasuke hanya menganggukan kepala sebagai jawaban, sesudah itu dia pun segera duduk di seberang Hinata.

Sasuke sedikit melirik kearah meja. Dilihat dari empat gelas dan tiga piring kosong yang berada di atas meja membuktikan bahwa ucapan gadis itu bohong.

Sasuke yakin kalau dia sudah menunggu lebih dari hitungan menit mungkin sekitar satu jam dia menunggu.

Sejujurnya, Sasuke tidak peduli seberapa lama Hinata menunggunya, hanya saja ia heran pada kenyataan nya gadis itu tetap tinggal dan tidak berniat pergi ataupun marah padanya karena terlambat.

Sekarang lupakan masalah sepele itu, lebih baik dia segera membicarakan soal pernikahan.

Sasuke berdeham,kemudian mulai berbicara. "Sebelum kita sepakat tentang perjodohan ini,aku ingin menjelaskan sesuatu dulu padamu."

"Baiklah, aku mengerti silahkan Sasuke-san, aku akan mendengarkan baik-baik penjelasanmu."

Sasuke merapikan dasinya,lalu berujar, "aku ingin menjelaskan bahwa, ini soal pribadiku sebelum kita menikah lebih baik kita tahu sifat kita satu sama lain.

Pertama, aku adalah orang sibuk jadi aku tidak suka mengurusi hal-hal tidak penting ataupun masalah sepele. Kedua, aku tidak suka liburan,bersantai,dan mengobrol hal tidak berguna. Ketiga, aku tidak tertarik mendengar masalah orang lain. Dengan begini apa kau masih mau melanjutkan pernikahan bisnis ini?"

Hinata tersenyum anggun menanggapi penjelasan Putra bungsu Uchiha itu.

Dia tahu jelas tujuan Sasuke. Pria menawan ini berharap Hinata segera menolak keras perjodohan ini dan mengakhirinya setelah mendengar kepribadiannya.

Sasuke tidak tahu bahwa Hinata sebenarnya tidak peduli pada sifat pria itu. Dia menerima pernikahan ini bukan karena dia menyukai Sasuke, tetapi dia hanya mengikuti aturan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa rencana perjodohan ini begitu tiba-tiba, dia yakin Sasuke belum bisa menerimanya, begitu juga dengan dia sendiri. Akan tetapi dari pihak Uchiha dan Hyuuga sendiri sudah sepakat soal pernikahan bisnis ini.

Sebagai Putra Uchiha dan Putri Hyuuga, sudah menjadi kewajiban untuk menuruti pernikahan tersebut, agar nantinya bisa menjadi penerus perusahaan mereka.

Jika saja Hinata berhak menolak, maka dirinya tak sungkan untuk membatalkannya, namun tuntutan dari sang ayah membuatnya tak berdaya, mau tidak mau dia harus mengikutinya meskipun pria itu tak menerimanya.

"Tentu saja, setelah kita menikah maka aku akan berusaha untuk tidak mengganggumu."

"Apa kau yakin, sesudah kita menikah maka tidak ada kata penyesalan lagi." Sasuke meyakinkan.

"Kita tidak mempunyai pilihan lain Sasuke-san, aku dan kau berada didalam situasi yang sama. Bila kau menentangnya maka aku percaya bahwa di hari berikutnya kau akan menemui calon istrimu yang lain."

Sasuke tertegun mendengar perkataan Hinata.

Apa yang gadis itu ucapkan memang benar. Apabila dia menolaknya Sudah pasti ayah keras kepala itu menjodohkan Sasuke dengan wanita kaya lain yang memiliki keuntungan untuknya.

Dia lelah menghadiri pertemuan seperti ini lagi.

Beberapa saat Sasuke menimbang keputusan-nya.

"Ck, sepertinya aku tak memiliki pilihan lain. Ku harap kau tidak menyesal nantinya."

"Jangan khawatir."

Mereka berdua pun berdiri kemudian saling berjabat tangan.

"Mohon kerja samanya."

Pernikahan tanpa cinta pun akan segera dimulai.


.


.


.

.

To Be Continue




| Terima kasih sudah meluangkan waktu berharga kalian untuk membaca cerita pertama saya😊

Saya senang jika kalian menyukai cerita saya.

Berikan dukungan kalian pada cerita ini agar saya tetap terus bersemangat untuk melanjutkannya. |

/ Silahkan kirim komentar kalian bila ingin memberi saran , kritik , ataupun ucapan lainnya, dengan begitu saya bisa menjadi lebih baik😊 \

Sampai Jumpa...















Just YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang