part 2

3 2 0
                                    

Gak berasa besuk aku mau  pergi kepesantren.

Tok tok tok
"Masuk"

"Lini barang udah dimasukkin kekepor semua belum" tanya bunda yg berada dikasur ku sekarang

"Udah kok bun" jawab ku

"Yaudah sekarang  kamu  tidur ya besok pagi kita berangkat" ucap bunda dan ia pun keluar dari kamar ku.
.
.
.
Saat aku mulai memejamkan mata tiba tiba ada ketokan pintu lagi

Tok tok tok
"Siapa lagi si baru aja mau tidur, eh abang ngapain kekamar aku  udah malam mau tidur ngantuk"ucapku

"Besok kan kamu pergi abang pasti bakal kangen sama cerewet kamu" ujar ka eza

"Iya bang nanti aku bakal kangen banget sama abang kan aku mondok, oh ya bang nanti kalau ayah sama bunda jenggukin aku abang ikut ya"ucp ku sambil memohon

"Abang usahain deh de kalu gak keduaan sama kejaan "jawab ka eza

"Udah ah tidur udah malam  pokoknya abang sayang ama kamu. inggat jgn  ngecewain abang ayah ama bunda ya,malam ade abang."ujar kak eza sambil mengusap hijabku sambil tersenyum

"Siap, Malam bang" ucapku

Kak eza pun keluar dari kamar ku dan aku pun mulai memejamkan mata dan masuk kealam mimpi.

.
.
.
.
  5 jam berada didalam mobil membuatku lelah karna pegel duduk mulu,saat aku membuka mataku  ternyata udah hampir sampai,ku tatap diatas gerbang pintu pesantren  *AL-IKHLAS*
Ternyata itu nama pondoknya

"Kita udah sampai sayang ini pesantren milik teman ayah" ucap ayah sambil tersenyum dan memarkirkan mobilnya

"Ayo sayang turun kita ke buya dulu" ajak bunda

Aku pun keluar dari mobil mengikuti ayah dan bunda menuju kesuatu rumah disebuah pesantren itu mungkin milik pemilik pondok ini kali ya

"Assalamualaikum"ucap kami barengan

"Waalaikumsalam eh kamu toh tak kirain siapa masuk dulu atuh" ujar seorang pria seumuran ayah keluar beserta anak gadis dan istrinya kami pun ikut masuk kedalam menuju ruang tamu

"Lini salim dulu buya dan umah"ucap bunda dan ternyata kedua org tua itu sedang menatapku sekarang.

"Assalamulaikum buya umah " ujarku menyalami mereka

Ayah pun menjelaskan kedatangan kami kemari dan buya pun senang mendengar  niat ayah untuk menitipkan aku disini.
.
.
.
"Assalamualaikum" ucap seseorg sambil membuka pintu lalu mincul lah seorg pria

" Astagfirullah pria ini wajahnya bersih bahkan terkesan bercahaya rahangnya tegas hidungnya mancung rambutnya sedikit terlihat dibalik kopyah" ucap batin ku

Entah mata kami tak senggaja  beradu tatap dengan ku sebentar lalu ku pustuskan terlebih dahulu.
.
.
.
"Waalaikumsalam sini nak, ini anak saya nama nya ridha nawawi dan ini purti saya namanya latifah" ujar buya memperkenalkan anak laki laki dan gadisnya

.
.
.
.
  Hari ini ia sudah dititipkan dipondok  tadi sore ayah dan bundanya pun sudah pamit pulang sedangkan abangnya tidak ikut menggantarnya karna kedua an dengan kerjaan yang tak bisa ditinggalkan.
 
.
.
.
.
Aku berjalan pelan   menuju kamar, banyak  gadis dan pria menatapku, aku risih dengan ttapan mereka namun ka latifah selalu menjelaskan emang seperti itu kalu awal masuk  dipondok  aku berusaha tak memperdulikan 

Lini pov
"Nah ini dia kamar kamu lini"ujar ka latifah

"Assalamualaikum ka latifah ukhti" ucap seorg yg berada di daun pintu kamar

"Waalaikumsalam" jwb kami barengan

"Maaf ka ini siapa ya.?" Tanya salah  seorg yg berdiri didekat pintu

"Ini anak baru de  dia satu kamar  sama kamu jadi kaka harap kalian bisa berteman dgn baik ya" jelas ka latifah dan dibalas anggukan oleh ketiga gadis tersebut

"Yaudah kaka pamit dulu ya"ucap ka latifah

Saling medoakan dalam doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang