Prolog

16 4 0
                                    

Semua rangkaian cerita berasal dari imajinasi penulis. Dilarang keras mengambil atau mempublikasikan kembali cerita yang ada disini. Baik itu perkalimat maupun perparagraf (PLAGIASI).
Setiap individu yang menjadi Cast di cerita ini tidak ada hubunganya sama sekali di kehidupan nyata. Real dari fikiran author sendiri.

Hanya sebagai sarana hiburan bagi para pembaca.
Diharapkan pembaca selalu bijak dalam memahami setiap rangkaian kata yang author buat.

Selamat membaca:)




"Meeting you was destiny, becoming your friend was choice, but falling in love with you was completely out of my control."

("Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihan, tapi jatuh cinta denganmu benar-benar di luar dayaku.")

***

Wanita berusia 21 tahun itu kini tengah asyik membaca salah satu novel di sebuah caffe. Sesekali menyesap Vanilla latte yang dipesan'nya sejak lima belas menit yang lalu. Atensinya tak lepas dari novel yang kini tinggal menyisakan beberapa halaman lagi.

Clarissa Cahaya Jackson, gadis keturunan Canada-sunda itu terlihat sangat cantik hari ini. Memakai kemeja pink salem dipadukan dengan celana jeans hitam membuat penampilanya begitu casual namun masih terlihat cantik. Rambut hitam panjangnya ia biarkan tergerai indah disana. Dengan menggunakan headset putih yang bertengger di telinganya.

Atensinya saat ini teralihkan dengan satu notifikasi yang berada di layar Handpone miliknya. Sangat terkejut ketika membuka pesan masuk itu. Bukan masalah isi pesannya, namun ia terkejut karena yang mengirim pesan adalah cinta pertamnya. Adimas Nugraha. Padahal dia akhir-akhir ini sudah tidak memikirkan lelaki itu lagi. Menata hatinya kembali setelah hancur berkeping-keping karena Adimas telah bersama Tari, Sahabatnya.

Saat ini mencoba untuk tenang agar tidak salah mengambil keputusan, membalas atau tidak pesan dari lelaki itu. Jujur saja, saat ini ia masih mencintai Adimas. Tapi ia juga tidak mau membuat sahabatnya salah paham. Mengabaikan isi pesan tersebut lalu bergegas menuju apartemennya.

"Clarissa, apa kabar?"

Begitulah takdir mempermainkan wanita cantik itu, membuat dia tidak bebas untuk memberikan hati yang baru pada lelaki lain. Padahal selama waktu di inggris banyak sekali lelaki yang mencoba mendekati Rissa. Tapi bayangan Adimas selalu saja datang mengikuti dalam fikirannya.










***

Halloo semuanya apa kabar. Ini salah satu cerita baru yang aku buat. Menyisipkan sedikit konflik dalam hubungan clarissa dan adimas.

Berharap banget para pembaca suka dengan cerita ini..

Pantau terus kelanjutan ceritanya ya😊

Bye bye

Metting You Was DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang