Kim's Men

14 4 2
                                    

Should I fight fate and open my heart to other men?

***

Lihatlah perubahan Kim jungkook sekarang. Anak kecil yang cengeng dulu telah berubah menjadi pria tinggi dan tampan. Rahang tegas,mata bulat, hidung bangir dan bibir merah tipis. Jangan lupakan cengiran lebar seperti kelinci itu. Ia tampak menggemaskan sewaktu berjalan diruang tamu paman Nick sambil mengacak-acak singkat rambut basahnya memakai handuk. Ia baru selesai mandi.

Rissa tampaknya masih tidak percaya dengan perubahan pada diri Jungkook. Begitupun pria itu sangat terkejut melihat perubahan Rissa. Gadis itu sewaktu kecil berambut panjang, gigi depan ompong dan sedikit gemuk. Tapi sekarang ia berubah menjadi wanita dewasa yang cantik menurut Jungkook.

"Jangan terus-terusan menatapku seperti itu. Nanti biji matamu bisa keluar loh". Dengan santainya Jungkook mengatakan hal itu kepada Rissa yang tengah asyik bersender dengan camilan di tangannya. Pun ia tak menampik perkataan Jungkook. Sedari tadi wanita itu memang sedang memperhatikan setiap gerak-gerik Jungkook. Masih syok dengan setiap detail perubahan lelaki korea itu.

"Aku masih kaget saja, kenapa anak kecil yang cengeng dulu bisa berubah sedrastis ini. Jangan bilang kau Operasi pelastik ya" telisik Rissa sewaktu Jungkook mendaratkan bokongnya di sebelah Rissa. Sukses membuat lelaki bermarga Kim itu melongo dan membuat bantal kecil disebelahnya telah mendarat di kepala Rissa, menimpuk pelan gadis itu karena ucapannya.

"Enak saja kalau bicara, setiap inci tubuhku ini asli pemberian dari Tuhan. Ditambah lagi aku sering berolahraga, jadi membuatku semakin tampan". Imbuh Jungkook dengan tingkat kepedean luar biasa. "Awas saja jika nanti kau naksir padaku, tak akan kuterima".

Perkataan Jungkook barusan membuat Rissa tertawa terpingkal-pingkal. Baru kali ini ia melihat ada seorang lelaki yang begitu terang-terangan memuji dirinya sendiri didepan orang lain. Terlebih lagi itu Rissa sendiri. Gadis itu tampak memegangi perutnya karena tertawa. Jujur, baru kali ini ia tertawa lepas setelah kejadian masalahnya dengan adimas. Membuat gadis itu lupa sejenak dengan kenangan pahitnya.

"Kau memang luar biasa Jungkook. Banyak sekali yang berubah dari dirimu". Entah kenapa melihat tawa Rissa ada rasa senang tersendiri dihati Jungkook. Wanita itu cantik sekali jika sudah tertawa atau tersenyum. Gampang sekali berdekatan kembali setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Masih seperti sewaktu mereka anak-anak dulu. Tidak ada rasa canggung sama sekali.

"Jadi, berapa lama kau disini kook? Tanya Rissa setelah tawanya mereda.

"Mungkin hanya dua bulan. Aku sangat merindukan suasana rumah bibi, jadi aku mungkin tinggal sedikit lebih lama disini". Jungkook sendiri adalah anak paling kecil dari empat bersaudara. Kakanya semua laki-laki dan dua orang sudah berkeluarga. Hanya dia dan kakaknya yang bernama Taehyung yang belum menikah. Padahal di usia Taehyung sekarang bisa dikategorikan sudah pantas menikah. Dari cerita Jungkook, Taehyung sedang sibuk sekali mengurus perusaha'an mereka. Jadi tidak sempat mencari jodoh. Alasan yang sangat klasik memang. Padahal banyak sekali wanita yang meendekati, bahkan ibu mereka juga sudah beberapa kali mencarikan jodoh untuk Taehyung. Tapi satupun tak ada yang memikat hati pria yang berumur 31 tahun itu.

Jungkook sendiri sedang mengambil cuti pada semester ganjil ini. Alasannya adalah kecelaka'an motor yang beberapa bulan lalu ia alami. Jadi sekalian saja ia berlibur ke rumah bibi Shery. Memanfaatkan masa liburnya untuk menjelajahi kota London.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Metting You Was DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang