Getting My First Kiss

512 92 161
                                    

Hari Ke-enam

25-12-2018

-

"Taehyung, bagaimana liburanmu di sini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Taehyung, bagaimana liburanmu di sini?"

"Tidak buruk, kali ini menyenangkan."

Secangkir teh panas dan kopi beserta kepulan asap diatasnya menjadi teman kala berbincang. Dua orang lelaki dengan marga Kim tengah duduk di ruang keluarga, mengisi rutinitas pagi dengan menyesap minuman untuk menyegarkan badan.

Kim Tae Oh-adalah nama seorang lelaki dari keluargaku, ia begitu ramah juga bijaksana. Layaknya seorang Ayah kedua bagiku.

"Syukurlah, akhir-akhir ini paman perhatikan kau sering menghilang? Tidak betah di rumah?"

"Ah, bukan begitu. Saya betah di rumah, tapi sesekali ingin berkeliling menghabiskan waktu di luar." Jawabku.

Pamanku sedikit meledek, "Alasanmu klise, Taehyung. Pasti ada sesuatu yang menyita perhatianmu di luar sana? Apakah wanita?"

"Ah, terdengar memalukan. Iya, seorang wanita, rumahnya tak jauh dari sini." Ucapku sambil menggaruk bagian kepala yang tak gatal.

Nampak guratan senyum merekah di kedua sudut bibir pamanku. Ia terkekeh sembari memukul pahanya berkali-kali pertanda antusias akan obrolan menarik selanjutnya.

"Sudah paman duga, anak muda. Semburat merah di pipimu tidak bisa mengelabui seorang pria 45 tahun kali ini."

"Begitu kentara?" Tanyaku sambil mengulum senyum.

Pamanku menatap heran seraya menggeleng-gelengkan kepalanya, "Aigoo, kau ini usia berapa? 25 tahun-usia yang sudah seharusnya menikah dan mempunyai seorang anak. Tapi kau masih saja bertindak seperti orang yang baru mengenal cinta."

"Sungguh ironis, memang. Saya baru merasakan jatuh cinta."

"Paman pikir kau akan menikahi pekerjaanmu saja." Ledek pamanku sembari menyesap cangkir kopi hangatnya.

"Mwo? Aissh..Saya tidak sekonyol itu paman." Tukasku menentangnya.

Disimpannya secangkir kopi yang sudah terlihat ampas hitam. Lalu pamanku mencodongkan badannya seraya mendekat ke arahku.

Menengadah dan menatapku dengan menyunggingkan ciri khas smirk yang ia tunjukkan,
"Sudah sana kejar wanita itu, jangan sampai liburanmu tidak dapat apa-apa, akhirnya nanti melajang sampai tua."

HEARTFELT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang