19. Siasat

303 26 0
                                    

17.15 p.m

Cross baru saja mau menyalakan mesin mobil saat Zoey mengetuk kaca mobilnya dengan tergesa.

Membuat Cross mengurungkan niatnya dan membuka kaca tersebut.

"Lo masih disini?"

"Aku nungguin kamu di kafe sebrang sana,"

Cross memutar bola matanya malas, kesabarannya sudah mulai habis.

"Terus?"

"Mobil aku tadi dipinjam teman, katanya cuma sebentar tapi belum balik juga." Zoey bercerita.

"Terus masalahnya sama gue apa?"

"Aku mau ikut kamu,"

"Apaan sih Zoey, gak usah banyak tingkah deh, mending lo pulang sana gue gak ada waktu buat ngurusin lo." Kata Cross seraya menutup kembali kaca mobilnya, tapi tangan Zoey malah masuk dan menghalangi.

Membuat Cross mendecak sebal.

"Zoey!"

"Aku gak bisa pulang Cross, dompet aku ketinggalan di mobil."

"Gue kasih lo duit, dan lo cari taksi terus pulang. Ok?"

Zoey menggelengkan kepalanya. "Kunci apartemen ku ada disana."

"Astaga Zoey! Lo tuh mau ngerjain gue ya?!"

"Aku minta tolong Cross! Dulu juga pas di Sydney aku sering nolong kamu, sekarang giliran aku butuh bantuan kamu gak mau bantu?"

Zoey memasang wajah melasnya, walau sebenarnya dia memang sengaja agar Cross mau membawanya ke rumah pria itu. Dengan begitu, siapa tahu Zoey bisa membuat Eya cemburu.

"Enggak Zoey,"

"Cross, please. Kamu tega biarin aku tidur dijalanan? Kalau ada orang jahat gimana?"

"Ya itu urusan lo, siapa suruh minjemin mobil ke temen lo itu."

"Cross, aku juga belum makan, kamu tahu kan aku punya riwayat mag."

"Aku ikut kamu ya, numpang tidur satu malam aja gak bakal buat kamu susah kan?"

"Toh sekalian aku ketemu sama perempuan itu, kita kan belum kenalan."

"Ya Cross?"

Cross mendadak pusing saat dicecar oleh Zoey, hingga dia keceplosan bilang iya.

Karena tidak ada pilihan lain.

"Lo bilang sendiri ke Eya kalau mau nginep, dan kalau Eya gak ngizinin gue juga enggak."

Zoey hanya mengangguk patuh dan buru-buru masuk ke dalam mobil.

••••

20 menit kemudian mereka sampai, sementara Eya yang sedang fokus menonton acara memasak di ponselnya menggunakan earphone tidak sadar jika Cross sudah pulang.

"Eya," kata Cross seraya menyentuh bahu perempuan tersebut.

"Eh,"

Eya langsung melepas earphone-nya dan menyalimi Cross, namun saat dia melihat ada seseorang dibelakang suaminya itu, Eya langsung terdiam.

"Hai, aku Zoey Hylena. Rekan bisnisnya Cross... sekaligus mantan pacarnya."

Gila.

Apa maksud Zoey bicara seperti itu. Cross sendiri sampai terkejut dan menatap wajah Eya dengan sorot takut.

Tapi bukannya marah yang didapat, ternyata Eya malah menjawab pertanyaan Zoey.

"Gue Eya, istri sahnya Cross." Katanya sembari menekankan kata istri.

AFFECTED - End 2019 | Proses Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang