San × Wooyoung

3.1K 176 7
                                    

San menghela napas ketika membolak-balik saluran televisi sekali lagi. Saat ini jam satu dini hari yang menakutkan, dan kekasihnya belum terlihat memasuki pintu dorm.

"San? Apa yang kau lakukan hingga masih terjaga?" Tanya sebuah suara mengantuk, membuatnya menoleh pada Seonghwa.

"Aku sedang menunggu Wooyoung pulang. Kau tahu kenapa dia keluar selarut ini dan belum kembali? Dan kenapa kau bangun? Kupikir kau sudah tidur?" Tanya San.

"Aku tidak tahu kenapa ia keluar selarut ini dan belum kembali. Ia juga biasanya tidak memberitahu kita kemana ia pergi. Bahkan Hongjoong tidak tahu, dan aku bangun karena aku haus."

"Boleh aku bertanya sesuatu?" Tanya San.

"Tentu, ada apa San?"

"A-apa menurutmu... Wooyoung tidak suka menghabiskan waktu bersamaku?"

"Apa? Tidak, San. Kenapa kau bertanya begitu?" Tanya Seonghwa ketika mengambil gelas dan mengisinya dengan air sebelum kembali mengalihkan perhatiannya pada San.

"Aku tidak tahu... Hanya saja, aku merasa ia tidak suka menghabiskan waktu denganku. Maksudku, ia jarang di sini kecuali kita harus latihan. Dan setiap kali aku bertanya padanya apakah ia ingin melakukan sesuatu denganku, ia hanya akan mengatakan lain kali, atau sedang sibuk." San terisak.

"San, mungkin kau harus memberi tahu Wooyoung tentang perasaanmu. Jika kau mengatakannya, ia akan mengerti," ujar Seonghwa.

San tersenyum.

"Terima kasih hyung," ujar San.

"Tidak masalah. Apa kau akan baik-baik saja?"

"Ya, aku baik-baik saja."

"Apa kau yakin? Aku bisa menemanimu menunggunya jika kau mau," tanya Seonghwa ketika melihat yang lebih muda menguap, dan matanya berat, berusaha untuk tetap terjaga.

"Tidak, tidak apa-apa. Kembalilah tidur."

"Oke, tapi pastikan kau juga tidur, oke?" Ujar Seonghwa lalu berjalan kembali ke kamarnya.

"Baiklah," ujar San sambil menguap lagi sebelum mengalihkan perhatiannya kembali ke layar televisi. Saat menonton beberapa acara acak, matanya terpejam dan tak lama, ia tertidur. Setelah lima menit, San perlahan-lahan membuka matanya saat mendengar pintu terbuka dan melihat Wooyoung berjalan masuk.

Wooyoung diam-diam menutup pintu di belakangnya dan hendak pergi ke kamarnya ketika...

"Dari mana kau?"

Wooyoung berbalik pada San, dengan tangan bersidekap.

"Sudah kubilang, aku keluar."

"Selama itu?! Kau pergi jam dua belas dan sekarang jam satu dini hari!"

"Dengar, aku minta maaf Sannie."

"Dari mana saja kau?"

"Aku keluar..."

"Ya, tapi ke mana kau sebenarnya?"

"Aku... baru keluar."

San berdecih.

"Apa?" Tanya Wooyoung.

"Apa kau suka menghabiskan waktu bersamaku?"

"Tentu saja aku suka, San."

"Benarkah? Karena aku merasa kau tidak menyukainya. Setiap kali kau pergi tanpa aku, dan aku hanya... merasa... kau tidak ingin menghabiskan setidaknya sedikit waktu bersamaku di luar latihan," ujar San sambil menghela napas.

"Aku... a... entahlah. Aku benar-benar minta ma..."

"Sudahlah. Aku terlalu lelah untuk membicarakan ini lagi. Aku mau tidur, selamat malam," gumam San ketika berjalan melewati kekasihnya sebelum berjalan ke kamarnya, meninggalkan Wooyoung yang memikirkan cara untuk memperbaiki semua ini.

 Aku mau tidur, selamat malam," gumam San ketika berjalan melewati kekasihnya sebelum berjalan ke kamarnya, meninggalkan Wooyoung yang memikirkan cara untuk memperbaiki semua ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"San... bangun."

"Tidak, pergilah. Aku masih marah padamu," gumam San di bantalnya.

Wooyoung menghela napas saat ia memeluknya.

"Aku benar-benar minta maaf, aku tidak pernah bermaksud membuatmu merasa diabaikan."

"Lalu kenapa kau melakukannya?"

"Entahlah, tapi aku berjanji sekarang, aku akan menebusnya untukmu."

San berbalik untuk menatapnya.

"Caranya?"

"Aku sudah merencanakan sepanjang hari untuk kita berdua. Berjalan-jalan di taman, ditambah piknik, dan kemudian mungkin kita bisa menonton film untuk sisa hari ini."

"Dan berpelukan?" Tanya San.

"Tentu saja. Dekapan yang banyak untuk my cutie," ujar Wooyoung ketika tersenyum pada San.

"Janji?"

"Aku janji."

San tersenyum sebelum memberikan ciuman lembut di bibir Wooyoung.

"Aku memaafkanmu."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ATEEZ Slash Oneshots [⏯]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang